Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

10 Kota Termacet di Asia, Jakarta Tidak Termasuk

Beberapa kota di Asia merupakan kota termacet di dunia. Berikut adalah 10 kota termacet di Asia.

14 Oktober 2021 | 15.59 WIB

Suasana lalu lintas di jalan tol TB Simatupang, Jakarta, Selasa, 12 Oktober 2021. Lalu lintas di DKI Jakarta berangsur normal dan diliputi kemacetan seiring diperlonggarnya PPKM. TEMPO/Dwi Nur A. Y
Perbesar
Suasana lalu lintas di jalan tol TB Simatupang, Jakarta, Selasa, 12 Oktober 2021. Lalu lintas di DKI Jakarta berangsur normal dan diliputi kemacetan seiring diperlonggarnya PPKM. TEMPO/Dwi Nur A. Y

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kemacetan merupakan hal yang lumrah ditemui di berbagai kota-kota besar di dunia. Bahkan, beberapa kota memiliki volume kendaraan yang sangat besar hingga dinobatkan menjadi kota termacet di dunia. Di antara kota-kota termacet di dunia, beberapa di antaranya berada di Benua Asia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Pada 2019, Asian Development Bank (ADB) merilis sebuah riset yang menunjukkan bahwa kota-kota di Asia merupakan kota paling macet di dunia. Dilansir dari adb.org, ADB melakukan riset tersebut dengan cara mengumpulkan data dari 278 kota besar yang ada di Asia. Data-data tersebut dikumpulkan dengan cara melihat gambar lampu-lampu jalanan yang bersinar pada malam hari di kota-kota tersebut. Dilansir dari businessinsider.com, berikut adalah 10 kota paling macet di Asia menurut ADB:

  1. Metro Manila, Filipina
  2. Kuala Lumpur, Malaysia
  3. Kota Yangon, Myanmar
  4. Dhaka, Bangladesh
  5. Bengaluru, India
  6. Ha Noi, Vietnam
  7. Kolkata, India
  8. Delhi, India
  9. Pune, India
  10. Ho Chi Minh, Vietnam

Riset tersebut menunjukkan bahwa Manila merupakan kota paling macet di Asia. Dilansir dari rappler.com, riset yang dilakukan oleh Boston Consulting Group (BCG) terhadap kemacetan di Manila menunjukkan bahwa sebanyak 84 persen penduduk kota tersebut berkeinginan untuk membeli kendaraan baru dalam lima tahun ke depan. Hal tersebut kemungkinan besar membuat kemacetan di Manila semakin parah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Namun, keberadaan transportasi umum baru, seperti Uber dan Grab, juga berpotensi untuk membuat tingkat kemacetan menurun. Sebab, dua layanan transportasi umum tersebut menawarkan carpool service, yakni layanan ketika penumpang layanan transportasi umum berbagi kursi dengan penumpang lain yang membuat upah layanan menjadi lebih murah. Layanan tersebut mampu menekan volume kendaraan di Filipina meskipun belum terlalu banyak.

Satu hal yang menarik dari riset tersebut adalah bahwa Jakarta tidak termasuk dalam daftar 10 kota termacet di Asia. Dilansir dari trade-off.com, Jakarta menempati posisi ke-17 dalam daftar kota termacet di Asia menurut ADB. Sementara itu, Ibukota Jawa Barat, Bandung, justru berada di atas posisi Jakarta, yakni posisi ke-14. Kemudian, salah satu kota di Indonesia yang termasuk dalam daftar tersebut adalah Surabaya, yang berada di posisi ke-20.

BANGKIT ADHI WIGUNA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus