Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

111 Tahun Naiknya Sun Yat Sen, Presiden China Paling Pertama

111 tahun silam Tiongkok punya presiden untuk kali pertama lewat revolusi dipimpin Sun Yat Sen yang lalu diangkat menjadi Presiden China.

29 Desember 2022 | 19.09 WIB

Sun Yat Sen. Foto : Wikipedia
Perbesar
Sun Yat Sen. Foto : Wikipedia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta -Pada 29 Desember di tahun 1911 silam atau tepatnya 111 tahun lalu, Sun Yat Sen jadi Presiden Republik Tiongkok. Berkat kepemimpinannya mendorong pergerakan, di kemudian hari sosoknya dikenang sebagai Bapak Revolusioner China.

Profil Sun Yat Sen

Sun Yat Sen lahir Xiangshan, Guangdong, China Selatan pada 12 November 1866. Keluarganya hanyalah petani yang miskin. Tetapi Sun kecil telah berjiwa patriotik. Dia punya cita-cita luhur. Impiannya adalah membebaskan negeri dari tindasan bangsa Manchu dan imperialisme barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Sun menempuh pendidikan dokter di luar negeri. Tetapi, dalam suatu kesempatan dia pernah bilang, profesinya itu hanya alibi. Dia ingin menyentuh semua kalangan untuk menyebarkan pengaruhnya. Dia sadar, berjuang seorang diri melawan kekuasaan barat di Tanah Airnya hanya sia-sia.

Baca : Top 3 Dunia: Bapak Revolusi Cina sampai Rusia Tegur AS Soal Senjata Ukraina

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dikutip pelbagai sumber, pada 1884, Tiongkok di bawah Dinasti Manchu menyerahkan daerah Annam ke pihak Prancis. Tindakan itu telah menyulut api revolusi dalam diri Sun. Niatnya untuk merobohkan ketiranian dinasti penguasa semakin menjadi. Dia ingin segera menggulingkan monarki dan mendirikan negara republik.

Untuk mewujudkan cita-citanya, Sun Yat Sen lalu mendirikan partai Revive China Society. Dia meminta bantuan kepada kaum revolusioner yang ada di luar negeri melalui partainya itu. Sun menginisiasi pemberontakan perdana kaum revolusioner Cina dimulai pada 1899. Dia dibantu oleh partai-partai lain di Tiongkok. Namun upaya penggulingan dinasti berakhir gagal.

Kegagalan adalah awal keberhasilan. Begitulah kira-kira semboyan Sun. Kegagalan itu justru memicu dukungan dari banyak pihak. Baik dari bangsawan, mahasiswa, buruh maupun petani. Sun lalu melalang ke Jepang pada 1905 untuk meminta bantuan. Di sana, dia juga memperdalam ideologinya ihwal nasionalisme, demokrasi, dan perikehidupan.

Tak lama berselang, pemberontakan kaum revolusioner kembali terjadi terhadap Dinasti Qing. Kali ini lebih besar dari sebelumnya dan diberi nama Huizhou. Tapi kemenangan belum berpihak pada Sun. Pemberontakan itu masih belum membuahkan hasil. Butuh waktu enam tahun bagi kaum revolusioner untuk menguasai wilayah Wuchang dan merebut dua kota lainnya di Wuhan.

Itu terjadi setelah Sun menggalang dana, persenjataan, dan menambah pasukan di Amerika Serikat. Setelah bentrok dengan aparat Dinasti Qing, kaum revolusioner berhasil memukul mundur kekuasaan monarki di wilayah Wuhan tersebut. Kemenangan itu jadi pijakan awal keberhasilan Sun untuk merangsek tirani Manchu. Bahkan, momen tersebut sekaligus jadi awal hancurnya kedinastian Qing.

Pemberontakan terus berlanjut hingga puncaknya pada Desember 1911. Hingga akhirnya kaum revolusioner di bawah pimpinan Sun itu berhasil mewujudkan momentum nasional. Revolusi Tiongkok berhasil menggulingkan Dinasti Qing. Sun pun kemudian ditetapkan sebagai presiden pemerintahan sementara Republik China untuk pertama kali.

Momen pengangkatan Sun jadi presiden itu terjadi pada 29 Desember 1911. Tapi Sun tak lama jadi presiden. Dia menyadari dirinya tak cukup banyak andil dalam kemenangan revolusi. Oleh karenanya, Sun mundur setelah tiga bulan jadi presiden. Jabatan itu kemudian diserahkan kepada Yuan Shikai pada 10 Maret 1912.

Sun Yat Sen meninggal dunia pada usia 58 tahun. Berkat jasanya membebaskan rakyat Tiongkok atau China dari penindasan, Sun dikenang sebagai Bapak Revolusi China hingga sekarang.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus