Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Erdogan Minta Benjamin Netanyahu Bayar Ganti Rugi atas Kerusakan di Gaza

Benjamin Netanyahu harus membayar ganti rugi sebesar Rp 1,6 kuadriliun atas kerusakan yang terjadi di Jalur Gaza.

11 Februari 2025 | 08.00 WIB

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara dalam rapat umum solidaritas dengan Palestina di Gaza, di Istanbul, Turki 28 Oktober 2023. Dilara Senkaya/Reuters
material-symbols:fullscreenPerbesar
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara dalam rapat umum solidaritas dengan Palestina di Gaza, di Istanbul, Turki 28 Oktober 2023. Dilara Senkaya/Reuters

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin, 10 Februari 2025, meminta Presiden Israel Benjamin Netanyahu harus membayar ganti rugi sebesar USD 100 miliar (sekitar Rp1,6 kuadriliun) atas kerusakan yang terjadi di Jalur Gaza. Menurutnya, daripada mencari tempat bagi warga Gaza yang tidak bisa diusir dari tanah mereka, Netanyahu sebaiknya mencarikan USD 100 miliar untuk menutupi kerusakan yang telah dia buat di Gaza.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Pekan lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan Israel akan menyerahkan Jalur Gaza kepada Amerika Serikat setelah pertempuran usai untuk dikembangkan menjadi "Riviera Timur Tengah."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Trump menyebut Gaza sebagai "situs kehancuran" dan menyarankan agar warga Palestina pindah ke negara lain, seperti Yordania atau Mesir. Ia juga tidak menutup kemungkinan mengirim pasukan Amerika Serikat ke Gaza dan berjanji akan datang langsung ke wilayah tersebut.

Pernyataan Trump ini menuai kecaman dari seluruh dunia. Trump mengklarifikasi rencananya dalam komentar di platform web Truth Social miliknya. Ia pernah mengakui kemungkinan pasukan AS akan dikerahkan ke Gaza.

"Jalur Gaza akan diserahkan kepada Amerika Serikat oleh Israel setelah pertempuran berakhir," katanya seperti dilansir dari Reuters, Kamis, 6 Februari 2025.

Menurut Trump, warga Palestina akan dimukimkan kembali di komunitas yang jauh lebih aman dan lebih indah, dengan rumah-rumah baru dan modern, di wilayah tersebut. "Tidak akan dibutuhkan tentara AS!" katanya.

Kepala Otoritas Luar Negeri Israel, Gideon Saar, mendukung usulan Trump dengan menyebut Gaza sebagai "eksperimen yang gagal." Sementara itu, kelompok Hamas, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi menolak gagasan pemindahan warga Gaza itu.

Sumber: Sputnik-OANA | Antara 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus