Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

21 Tentara Israel Tewas dalam Sehari di Gaza, Tertimbun Reruntuhan Gedung

Ini menjadikannya korban jiwa terbesar bagi tentara Israel sejak serangan brutal ke Gaza dimulai pada 7 Oktober lalu.

23 Januari 2024 | 14.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tentara Israel beroperasi di Jalur Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 20 Januari 2024. Pasukan Pertahanan Israel/Handout via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Israel pada Selasa 23 Januari 2024 melaporkan 21 tentara Israel tewas dalam serangan di Gaza tengah dalam kurun waktu sehari. Ini menjadikannya korban jiwa terbesar bagi militer Israel sejak serangan brutal ke Gaza dimulai pada 7 Oktober lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jumlah tentara Israel yang tewas sejak serangan darat digelar di Gaza pada akhir Oktober juga telah menembus lebih dari 200 orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan para tentara sedang mempersiapkan bahan peledak untuk menghancurkan dua bangunan pada Senin, ketika seorang pejuang Palestina menembakkan granat berpeluncur roket ke sebuah tank di dekat mereka.

Serangan ini memicu ledakan sebelum waktunya sehingga bangunan-bangunan runtuh menimpa para prajurit.

Bertambahnya korban jiwa ini dapat menambah momentum baru bagi seruan kepada Israel untuk menghentikan serangan sementara di Gaza atau bahkan menghentikannya sama sekali.

Banyaknya korban di pihak Israel telah memberikan tekanan pada pemerintah Israel untuk menghentikan operasi militer di masa lalu.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk terus maju sampai Israel menghancurkan kelompok pejuang Palestina Hamas yang berkuasa dan membebaskan lebih dari 100 sandera yang disandera di Gaza. Masyarakat Israel semakin terpecah dalam pertanyaan apakah hal tersebut mungkin dilakukan.

Keluarga para sandera dan banyak pendukung mereka telah menyerukan Israel untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata, dan mengatakan bahwa waktu hampir habis untuk membawa pulang para sandera dalam keadaan hidup.

Pada Senin, puluhan kerabat sandera menyerbu pertemuan komite parlemen, menuntut kesepakatan untuk membebaskan keluarga mereka.

Israel melancarkan serangan balasan setelah serangan lintas perbatasan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan lebih dari 1.140 orang dan menculik sekitar 250 lainnya. Lebih dari 100 orang dibebaskan pada November sebagai imbalan atas gencatan senjata selama seminggu dan pembebasan 240 warga Palestina yang dipenjara oleh Israel.

Serangan Israel selama 108 hari itu telah menyebabkan kehancuran yang luas, membuat sekitar 85 persen penduduk Gaza mengungsi dan menyebabkan lebih dari 25.200 warga Palestina tewas, menurut pejabat kesehatan.

PBB dan badan-badan bantuan internasional mengatakan pertempuran tersebut telah menimbulkan bencana kemanusiaan, dengan seperempat dari 2,3 juta penduduk di wilayah tersebut menghadapi kelaparan karena blokade Israel atas bantuan kemanusiaan.

FRANCE24

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus