Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Brussel -- Sebanyak 27 negara Barat ramai-ramai mengusir diplomat dan perwira intelijen Rusia pasca serangan gas syaraf Novichok, yang mengenai bekas anggota intel Rusia di Inggris yang bernama Kolonel Sergei Skripal dan putrinya Yulia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara sepuluh negara Barat lainnya enggan melakukannya. Skripal, 66 tahun, dan putrinya, 33 tahun, terkapar di sebuah pusat perbelanjaan di Salisbury, Inggris selatan, dan masih dirawat di sebuah rumah sakit di Inggris.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PM Inggris, Theresa Mayer, dan para pemimpin sekutu seperti Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengarahkan tuduhan kepada pemerintahan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Putin membantah tuduhan itu dan mengatakan negaranya tidak terlibat sama sekali.
Theresa May dan Vladimir Putin. AP
Berikut ini daftar sejumlah negara Barat, yang mengusir dan tidak mengusir, diplomat Rusia dari Negara masing-masing:
:::: Daftar 27 negara dan 1 lembaga yang mengusir 151 diplomat Rusia:
- Amerika Serikat: mengusir 60 diplomat dan menutup kantor consulat Rusia di Seattle.
- Inggris: 23 diplomat
- Ukraina: 13 diplomat
- NATO: 7 diplomat
- Kanada: 4 diplomat dengan 3 permohonan tambahan staf ditolak
- Jerman, Prancis, Polandia: masing-masing 4 diplomat
- Moldova, Ceko, dan Lithuania: masing-masing tiga diplomat Rusia
- Spanyol, Belanda, Denmark, Italia, Albania, dan Australia: masing-masing usir 2 diplomat Rusia.
- Hungaria, Swedia, Kroasia, Rumania, Finlandia, Estonia, Irlandia, Norwegia, Makedonia: masing-masing usir 1 diplomat Rusia.
- Latvia: 1 diplomat dan 1 perwakilan.
:::: Berikut ini daftar 10 negara barat yang tidak mengusir diplomat Rusia:
- Portugal, yang dikenal sebagai sekutu tertua Inggris, yang tercatat sejak 1147, memilih tidak mengusir diplomat Rusia. Alasannya, respon bersama dari Uni Eropa sudah memadai.
- Luxemburg, menarik duta besar dari Moskow meskipun tidak mengusir diplomat Rusia karena jumlahnya relatif sedikit dan tidak melakukan kegiatan mata-mata.
- Malta, mendukung pengusiran diplomat oleh Negara barat. Namun Negara ini memilih tidak melakukan pengusiran karena hubungan dengan Rusia terlalu ringkih sehingga rawan jika sampai mengusir diplomat.
- Swiss, negara bankir ini tidak mengusir dan cenderung netral selain juga tidak tergabung dengan Uni Eropa.
- Yunani, dikenal dekat dengan Rusia dan pengusaha kedua negara kerap berbisnis bersama.
- Slovakia, cenderung mengambil sikap lunak terhadap Rusia dan menyebut aksi pengusiran diplomat Rusia sebagai aksi panggung saja.
- Austria, pemerintahnya memilih tetap menjalin diplomasi dengan Rusia meskipun mendukung penarikan duta besar Uni Eropa dari Moskow.
- Slovenia, negara ini berusa menjadi jembatan antara negara-negara besar. Pertemuan pertama George W. Bush dan Vladimir Putin terjadi di sebuah pertemuan puncak di Slovenia.
- Bulgaria, saat ini menjabat sebagai Presiden di Uni Eropa dan memilih tidak mengusir diplomat Rusia. Namun, negara ini menarik dubes dari Moskow.
- Siprus, negara mediterania ini menyimpan miliaran Euro uang pengusaha Rusia di perbankannya.