Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

47 Warga Palestina Tewas dalam Pengeboman Israel di Gaza Tengah

Pengeboman Israel ke Gaza tengah menyebabkan 47 warga Palestina tewas, mayoritas perempuan dan anak-anak.

1 November 2024 | 18.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Sebanyak 47 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya, dalam pengeboman Israel semalam di Jalur Gaza tengah hari ini. Dalam serangan itu, sebagian besar anak-anak dan perempuan menjadi korban. Serangan itu terjadi di Kota Deir Al-Balah, kamp Nuseirat, dan kota Al-Zawayda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Reuters, militer Israel mengklaim pasukannya telah mengidentifikasi dan melenyapkan beberapa "teroris" bersenjata di Gaza tengah, dan telah melenyapkan puluhan "teroris" dalam serangan yang ditargetkan di wilayah Jabalia di Gaza utara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Genosida Israel di Gaza dimulai sejak pejuang Palestina Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023. Menurut Israel, serangan itu menewaskan sekitar 1.139 orang dan berujung pada 251 sandera dibawa ke Gaza.

Berdasarkan laporan otoritas Palestina, serangan Israel berikutnya di Gaza telah menewaskan lebih dari 43.200 warga Palestina dan menghancurkan sebagian wilayah itu menjadi puing-puing.

Setidaknya 46 warga Palestina tewas dalam serangan militer Israel di Jalur Gaza pada Kamis pekan ini. Menurut otoritas Gaza, serangan itu berdampak pada sebagian besar di wilayah utara, termasuk menghantam sebuah rumah sakit, membakar persediaan medis dan mengganggu operasi medis. 

Militer Israel menuduh kelompok pejuang Palestina Hamas menggunakan Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya untuk tujuan militer dan mengatakan puluhan "teroris" bersembunyi di sana. Pejabat kesehatan dan Hamas membantah tudingan tersebut.

Berkenaan dengan itu, kementerian kesehatan di Jalur Gaza menyerukan semua badan internasional untuk melindungi rumah sakit dan staf medis dari kebrutalan Israel.

Pada Kamis pekan ini, Dokter Lintas Batas atau Médecins Sans Frontières (MSF) mengatakan bahwa salah satu dokternya di rumah sakit tersebut, Mohammed Obeid, telah ditahan Sabtu lalu oleh pasukan Israel.

Lembaga itu menyerukan perlindungan baginya dan semua staf medis yang menghadapi kekerasan yang mengerikan saat mereka mencoba memberikan perawatan. 

REUTERS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus