Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

30 April 2024 | 10.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Demo bela Palestina meningkat di beberapa kampus bergengsi di Amerika Serikat. Salah satu dukungan tersebut disuarakan di Universitas Southern California pada 24 April 2024. Namun, terjadi ketegangan dalam gerakan tersebut antara mahasiswa dan polisi yang berakhir pada penahanan terhadap 20 orang.

1. Polisi Secara Brutal Menangkap Mahasiswa dan Dosen

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di universitas yang menentang genosida Israel di Gaza pada Kamis. Polisi menahan sedikitnya 15 orang di Universitas Emory Atlanta. Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat sejumlah polisi menyetrum seorang mahasiswa kulit hitam dengan taser meski dia sudah berada di tanah dan telah diborgol.

Rekaman video yang ditayangkan di FOX 5 Atlanta menunjukkan terjadi perkelahian antara petugas dan beberapa pengunjuk rasa, dengan petugas menggunakan senjata bius untuk menundukkan seseorang hingga jatuh. Sementara video CNN memperlihatkan sejumah polisi menjatuhkan profesor dari Fakultas Ekonomi, Caroline Fohlin yang berusaha membantu mahasiswanya saat hendak ditangkap. Perempuan separuh baya itu dijatuhkan dengan kepala menghantam lantai semen, hingga dia berteriak kesakitan.

2. Hampir 900 Mahasiswa Ditangkap Polisi AS

Secara keseluruhan, hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat sejak 18 April, ketika polisi New York dengan paksa membubarkan kamp protes pro-Palestina dan menangkap lebih dari 100 orang di Universitas Columbia. Hal ini diungkapkan kantor berita Associated Press pada Senin, 29 April 2024.

Pada Sabtu, 27 April 2024 saja, sekitar 275 orang ditangkap dari protes di Universitas Northeastern di Boston, Universitas Negeri Arizona di Phoenix, Universitas Indiana di Bloomington, dan Universitas Washington di St Louis. Skenario serupa terjadi di kampus Universitas Princeton di New Jersey di mana petugas mengerumuni perkemahan yang baru dibentuk, menurut rekaman video di media sosial.

3. Kandidat Presiden AS Ditangkap

Kandidat presiden Partai Hijau 2024, Jill Stein ditangkap dalam demo bela Palestina pada Sabtu, 27 April 2024 di Universitas Washington di St. Louis. Penangkapan Stein terjadi di tengah meningkatnya protes anti-Israel di seluruh negeri, dan insiden antisemitisme juga meningkat.

Manajer kampanye Stein, Jason Call, mengatakan bahwa dia, Stein dan wakil manajer kampanye Kelly Merrill-Cayer semuanya ditangkap di perkemahan kampus. “Kampanye Stein mendukung tuntutan mahasiswa dan protes damai serta pertemuan mereka di kampus. Protes mahasiswa untuk perdamaian dan kebebasan sipil selalu mewakili bagian terbaik dari kesadaran moral kolektif kita. Solidaritas,” menurut pernyataan kampanye tersebut.

4. Universitas Columbia Menghadapi Boikot Akademis

Gerakan ini sudah dimulai di Universitas Columbia, New York yang berujung pada puluhan orang ditahan. Para pengunjuk rasa berkemah di Universitas Columbia untuk mendukung Palestina. Mereka mengeluarkan seruan untuk gencatan senjata permanen di Gaza, diakhirinya bantuan militer AS untuk Israel, divestasi universitas dari pemasok senjata. Dikutip dari Aljazeera, tuntutan tambahannya mencakup transparansi keuangan yang lebih besar mengenai investasi Kolombia dan pemutusan hubungan akademis serta kolaborasi dengan universitas dan program Israel.

Akibatnya, Columbia kini menghadapi boikot akademis setelah lebih dari 1.400 akademisi di seluruh dunia menandatangani surat yang mengatakan tidak akan berpartisipasi dalam acara akademik dan budaya di universitas. Hal ini terjadi sampai penangguhan mahasiswa pengunjuk rasa dalam beberapa hari terakhir dicabut, polisi dicopot dari kampus dan Shafik mengundurkan diri.

5. Universitas Southern California Batal Wisuda

Pada hari Kamis, 26 April 2023 Universitas Southern California di Los Angeles mengumumkan akan membatalkan upacara wisudanya, pada 10 Mei 2024 dengan alasan tambahan keamanan. Dikutip dari Npr.org, mereka membatalkan pidato perpisahannya karena masalah keamanan yang berasal dari reaksi buruk atas postingan media sosialnya tentang perang Israel-Hamas.

Sebelumnya, polisi menangkap 93 orang atas tuduhan masuk tanpa izin pada sebuah protes di universitas California selatan pada Rabu malam. Satu penangkapan dilakukan karena penyerangan dengan senjata mematikan, meskipun departemen tidak mengatakan senjata apa yang dimaksud. Tidak ada korban luka yang dilaporkan, kata Departemen Kepolisian Los Angeles.

KHUMAR MAHENDRA | ALJAZEERA | NPR | SITA PLANASARI | DEWI RINA CAHYANI

Pilihan Editor: 6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus