Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

7 Orang Meninggal di Haiti karena Kolera

Warga terkejut karena wabah kolera kembali ditemukan di Haiti.

3 Oktober 2022 | 08.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Babi dan hewan ternak berjalan di dekat orang-orang yang tengah memulung barang-barang yang berguna untuk digunakan atau dijual di tempat pembuangan akhir (TPA) Truitier, di daerah kumuh Cite Soleil, Port-au-Prince, Haiti, 24 Agustus 2018. Daerah kumuh adalah pusat wabah kolera yang mematikan sebagai tanah datar banjir selama musim hujan dan menjadi tempat nyamuk pembawa penyakit berkembang biak. (AP Photo/Dieu Nalio Chery)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Haiti pada Minggu, 2 Oktober 2022, mengkonfirmasi ada tujuh orang meninggal akibat kolera. Laporan ini mengejutkan mengingat penyakit ini muncul di tengah kondisi Haiti yang lumpuh akibat blokde geng kriminal hingga memicu kekurangan bahan bakar dan air bersih untuk minum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya pada 2010, wabah kolera telah menewaskan sekitar 10 ribu orang. American Health Organization pada 2020 mengkonfirmasi Haiti sudah bebas dari wabah kolera, di mana sudah setahun tak ada pasien dengan kasus kolera.  

 

“Berdasarkan informasi yang kami terima, jumlah kematian sekitar 7 sampai 8 orang,” kata Kementerian Kesehatan Haiti, Laure Adrien. Dia mengaku pihaknya kesulitan untuk mendapatkan informasi dari rumah sakit.

Seorang anak penderita kolera diberi makan oleh ibunya di Pusat Pengobatan Kolera di Port au-Prince, Haiti, 14 April 2015. Wabah kolera telah menyerang Haiti sejak tahun lalu. REUTERS/Andres Martinez Casares

 

Kementerian Kesehatan Haiti mengkonfirmasi ada satu kasus kolera terjadi di area Port-au-Prince. Diduga juga ada sejumlah kasus kolera di Kota Cite Soleli, di mana di tempat itu pada Juli 2022 terjadi bentrokan berdarah antar geng kriminal.    

 

Geng-geng kriminal di Haiti telah memblokade pelabuhan utama bahan bakar di negara itu dalam sebulan terakhir. Blokade dilakukan sebagai bentuk protes atas keputusan Pemerintah Haiti untuk menaikkan harga bahan bakar.

 

Banyak rumah sakit terpaksa tutup atau mengurangi tindakan operasi karena kurangnya bahan bakar yang digunakan untuk menghidupkan genset. Caribbean Bottling Company, yakni sebuah perusahaan pensuplai air minum kemasan, mengatakan tidak mungkin melanjutkan proses produksi perusahaan itu di Haiti dan mendistribusikan produk mereka. Sebab mereka sudah kehabisan solar, yang amat dibutuhkan sebagai rantai suplai.      

 

Penyakit kolera menyebabkan diare yang tidak terkontrol. Ini adalah jenis penyakit menular, yang ditularkan lewat air yang sudah tercemar oleh tinja orang yang positif kolera. Untuk itu, penting minum air bersih demi mencegah penyebaran penyakit kolera.

 

Tentara dari Nepal, di mana kolera menjadi endemik, sedang berada di Haiti sebagai bagian dari pasukan perdamaian PBB. Mereka ditempatkan di Haiti pada 2004 menyusul tergulingnya mantan Presiden Jean-Bertrand Aristide. Jumlah tentara Nepal ditambah setelah Haiti diguncang gempa bumi pada 2010.

 

Sumber: Reuters

 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.          

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus