Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Bakteri yang menyebabkan kolera pada mahasiswa telah terdeteksi di Kota Wuhan, China, dengan mikroba serupa ditemukan di sampel terpisah dari kura-kura di pasar makanan. Laporan ini memicu kepanikan warga pasca-pandemi COVID-19 yang muncul pertama kali di kota ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Otoritas China menyatakan pada Kamis, 14 Juli 2022 malam, bahwa pasar makanan, tempat sampel dari kura-kura cangkang lunak yang diuji positif dari inang yang menyebabkan kolera itu, telah didesinfeksi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun tidak ada kasus kolera manusia yang ditemukan di antara orang-orang yang melakukan kontak dengan kura-kura cangkang lunak, toko khusus yang menjualnya diperintahkan untuk tutup selama tiga hari.
Pihak berwenang mengatakan bahwa strain vibrio cholerae O139 yang ditemukan menginfeksi mahasiswa, diumumkan pada Senin. Pejabat juga melacak produk dari batch yang sama dengan kura-kura, yang telah dikirim ke tempat lain.
Meskipun tidak ada tanda-tanda wabah kolera, netizen yang khawatir tentang masih membicarakan masalah ini sampai jadi topik trending teratas di mikroblog mirip Twitter China, Weibo pada Jumat 15 Juli 2022. Pembacanya mencapai 200 juta orang.
"Ambil pelajaran dari COVID-19, dan cepat dalam penelusuran sumber untuk mengamankan bukti!!!" tulis seorang pengguna Weibo.
Infeksi COVID-19 paling awal pada akhir 2019 awalnya terkait dengan pasar lokal di Wuhan yang juga menjual makanan laut dan bintang liar. Asal muasal virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19 tetap menjadi misteri. Ini juga menjadi sumber utama ketegangan antara China dan Amerika Serikat.
Kolera merupakan penyakit diare berair akut yang berpotensi fatal jika dibiarkan tanpa perawatan cepat dan biasanya terkait dengan makanan atau air yang terkontaminasi. Penyakit ini jarang terjadi di China daratan, dengan lima kasus pada 2021 dan 11 pada 2020, tanpa adanya kematian.
Wuhan mengumumkan pada Senin bahwa kasus kolera pada seorang mahasiswa lokal tidak menyebabkan infeksi lebih lanjut. China belum mengungkapkan sumber bakteri dari siswa dan sampelnya, atau perincian tentang kemajuan penelusuran sumber.
SUMBER: REUTERS