Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Akhir Riwayat Arafat?

Posisi pemberontak dalam Al Fatah semakin kuat. Arafat mencari dukungan. Muamar Qaddafi dituduh sebagai dalang perpecahan.(ln)

11 Juni 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEKITAR 700 wanita dan anak-anak Palestina di Baalbek, Ahad silam, turun ke jalan. Mereka membentuk pagar betis untuk melerai bentrokan bersenjata antara kelompok Al-Fatah yang menyokong dan menentang Yasser Arafat. "Jangan tumpahkan darah kalian untuk sesama Palestina," bunyi salah satu yang dibawa demonstran. Sejak pemberontakan di tubuh Al-Fatah meletus, empat pekan berselang, tercatat sudah belasan gerilyawan Palestina tewas dan cedera akibat bentrokan senjata yang tak terelakkan. Menurut Abu Jihad, pembantu terdekat Arafat, bentrokan terjadi karena kaum pemberontak berusaha merebut sebuah pos PLO di Lembah Bekaa, Libanon. Usaha itu berhasil digagalkan orang-orang Arafat. Tapi di Damaskus mereka sukses. Kelompok pembangkang yang dipimpin Abu Musa itu berhasil merebut depot logistik di sana. Tindakan ini ditafsirkan orang sebagai reaksi atas "hukuman pengucilan" yang diberlakukan Arafat terhadap Musa dan kawankawan. Sebuah maklumat yang disiarkan kubu pemberontak mengklaim bahwa di belakang mereka berdiri 10.000 gerilyawan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). Sesudah perebutan depot logistik di Damaskus, Arafat, tanpa menghiraukan tawaran Suriah untuk mengatasi konflik Al-Fatah, menyelinap ke luar dari Damaskus dan lembah Bekaa. Ia meninggalkan anak-buah yang hampir cerai-berai untuk mencari dukungan sekutu politiknya. Ketika tembak-menembak terjadi di Baalbek, Arafat dikabarkan berada di Aljir minta dukungan bagi perjuangannya pada Presiden Chandid Benjeddi. Ia sebelumnya berada di Rumania dan bertemu dengan Presiden Nicolae Ceausescoe. Rumania menjanjikan untuk PLO. Kantor berita resmi PLO, WAFA memberitakan Yuri Andropov juga berpesan kepada Arafat agar mengutamakan kekompakan baik di kalangan PLO maupun dalam hubungan dengan Suriah. Pemimpin tertinggi Uni Soviet itu masih menyatakan dukungannya bagi perjuangan kemerdekaan Palestina. Apakah kobaran semangat macam begitu yang dicari Arafat? Tentu tidak. Di saat-saat kritis sekarang, Arafat agaknya ingin menunjukkan pada dunia bahwa ia tetap pemimpin PLO yang sah. Namun seorang teman seperjuangannya justru membuktikan lain. Temannya itu, Shalah Halaf, yang diutus ke Moskow oleh Arafat, justru ingin keluar dari Al-Fatah. Tindakan itu, menurut dia, akan dilakukannya bila perpecahan di tubuh organisasi gerilyawan Palestina terbesar itu (meliputi 80% dari potensi PLO) tetap saja berlarut-larut. Khalaf sudah aktif sejak Al-latah didirikan 18 tahun silam. Pemberontakan dalam tubuh Al-Fatah, menurut Arafat, ditiup-tiupkan oleh Kepala Negara Libya Muammar Qaddafi yang tahun silam menyerukan agar Arafat dan PLO-nya mati syahid saja di Beirut Barat. Karena itu ia terus menggalang dukungan untuk "menjinakkan" Qaddafi. Dari Aljir Arafat dikabarkan bertolak ke Arab Saudi, India, Persatuan Emirat Arab, dan Kuwait. Missi Arafat ini sampai Senin malam belum memperlihatkan hasil positif. Akan berantakankah Al-Fatah jika ditinggalkan Arafat? Abu Musa mengatakan tidak. "Al-Fatah tidak kekurangan pemimpin. Bahkan banyak yang lebih hebat dari Arafat," ujar Abu Musa. Kolonel Abu Musa, yang menuduh Arafat gagal besar, tidak setuju dengan gaya kepemimpinan tokoh Nomor 1 Al-Fatah yang semakin lama semakin moderat. "Lihat! PLO dengan mudah memihak siapa saja, Amerika, Soviet, Rencana Fahd, atau Rencana Brezhnev. Sikap begitu tak ubahnya cocktail politik - semacam ramuan yang tidak karuan," katanya. Thomas Friedman, seorang analis Timur Tengah, menulis bahwa pemberontakan Al-Fatah bisa merupakan awal dari tamatnya riwayat Arafat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus