Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis iklim Greta Thunberg ditahan dua kali oleh polisi pada sebuah demonstrasi di Belanda. Ia ditahan bersama sekelompok pengunjuk rasa setelah memblokir jalan utama untuk memprotes subsidi bahan bakar minyak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Polisi mengatakan lebih dari 400 orang ditangkap pada hari Sabtu, termasuk 12 orang karena menghasut. Thunberg kemudian dibebaskan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aktivis asal Swedia berusia 21 tahun ini awalnya ditahan oleh polisi setempat dan ditahan sebentar bersama dengan pengunjuk rasa lainnya yang mencoba memblokir jalan raya utama menuju Den Haag. Setelah dibebaskan, Thunberg segera bergabung kembali dengan sekelompok kecil pengunjuk rasa yang memblokir jalan lain menuju stasiun kereta api. Di sana, dia ditahan untuk kedua kalinya dan dibawa pergi dengan mobil polisi.
Ratusan pengunjuk rasa berbaris dari pusat kota Den Haag ke jalan raya arteri A12 terdekat yang menghubungkan pusat pemerintahan Belanda dengan kota-kota lain termasuk Amsterdam, Rotterdam dan Utrecht. Pawai ini diselenggarakan oleh kelompok lingkungan hidup Extinction Rebellion (XR) dan merupakan bagian dari rencana untuk menekan pemerintah Belanda menjelang debat mengenai subsidi fosil pada bulan Juni.
Lusinan petugas polisi, termasuk beberapa orang yang menunggang kuda, menghalangi kelompok tersebut untuk mengakses jalan raya, memperingatkan bahwa “kekerasan dapat digunakan” jika para pengunjuk rasa mencoba untuk memasuki jalan raya.
Membawa bendera XR dan plakat bertuliskan, “Hentikan subsidi bahan bakar sekarang!” dan meneriakkan “Planet ini sedang sekarat!”, para pengunjuk rasa kemudian terjebak dalam ketegangan dengan polisi yang membentuk tembok.
Sebelum ditahan sementara, Greta Thunberg ikut meneriakkan dan meneriakkan slogan-slogan. Dia mengatakan kepada wartawan bahwa dia melakukan protes karena dunia sedang menghadapi krisis eksistensial.
“Kita berada dalam keadaan darurat planet dan tidak akan berdiam diri serta membiarkan orang kehilangan nyawa dan mata pencaharian mereka serta terpaksa menjadi pengungsi iklim ketika kita bisa melakukan sesuatu,” katanya.
Dalam beberapa bulan terakhir, jalan A12 telah diblokir puluhan kali selama beberapa jam oleh para aktivis yang menuntut diakhirinya semua subsidi penggunaan bahan bakar fosil.
Pada protes sebelumnya, polisi membawa pengunjuk rasa yang ditahan ke bagian lain kota, di mana mereka dibebaskan tanpa konsekuensi lebih lanjut.
Greta Thunberg mengatakan kepada kantor berita nasional ANP Belanda melalui telepon bahwa penangkapannya berlangsung “tenang”. “Ini bukan tentang penangkapan. Saya di sini demi iklim,” katanya.
AL JAZEERA
Pilihan editor: Sandera Israel Ditemukan Tewas di Gaza, Kerabat Salahkan Pemerintah Netanyahu