Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis lingkungan hidup Greta Thunberg merangkul sejumlah tim kampanye pro-Palestina saat dia berpidato di sebuah acara lingkungan terbesar di Kota Amsterdam, Belanda, pada Minggu, 12 November 2023. Seorang pendukung Israel memprotes tindakan Thunberg tersebut dengan menyebutnya mempolitisasi acara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Momen ini terjadi saat Thunberg berpidato dihadapan sekitar 10 ribu orang yang menghadiri aksi turun ke jalan yang dinamai Climate Crisis Coalition. Namun tiba-tiba, Thunberg memberikan waktunya berpidato pada aktivis asal Afghanistan Sahar Shirzad dan perempuan asal Palestina di sana.
“Sebagai sebuah bagian dari gerakan keadilan iklim, kita pun harus mendengarkan suara-suara mereka yang tertindas dan yang memperjuangkan kebebasan serta keadilan. Sebab tidak akan ada keadilan iklim tanpa solidaritas internasional,” kata Thunberg.
Protester interrupts Greta Thunberg’s speech and says “I came here for a climate demonstration not a political view.”
— Benny Johnson (@bennyjohnson) November 12, 2023
Then Greta starts chanting:
“No climate justice on occupied land”
pic.twitter.com/OnmcaSXODD
Akan tetapi, seorang perempuan dan laki-laki naik ke atas panggung dan merebut microphone yang dipegang Thunberg. ”Saya datang ke sini untuk mengikuti unjuk rasa soal iklim, bukan pandangan politik,” kata perempuan yang tak suka dengan aksi Thunberg tersebut.
Sedangkan laki-laki yang ikut naik ke atas panggung, dengan cepat ditarik keluar dari panggung. Thunberg pun meminta mereka yang hadir, untuk tenang. Ada sejumlah orang meneriakkan kalimat ‘tidak ada keadilan iklim pada wilayah yang diduduki’.
Shirzad mengatakan Thunberg telah memberikan waktunya pada dia dan perempuan Palestina untuk berpidato sebelum Thunberg melanjutkan pidatonya. Perempuan Palestina tersebut awalnya bagian dari sebuah kelompok yang meneriakkan slogan – slogan pro-Palesitna dan melambai-lambaikan bendera dekat kerumunan orang yang menghadiri acara Climate Crisis Coalition.
Lebih dari 70 ribu orang ambil bagian pada acara Climate Crisis Coalition, yang dikatakan salah satu unjuk rasa soal iklim terbesar dalam sejarah Belanda. Acara ini juga untuk menyoroti masalah rasisme, kemiskinan dan kurangnya perumahan di Belanda, di mana ini semua terkait dengan perubahan iklim.
Sumber: RT.com
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini