Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Para pejabat Amerika Serikat dan sekutu Baratnya sedang menyelesaikan rencana penetapan batasan harga minyak Rusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penyusunan akhir proposal itu muncul di tengah peringatan dari Bank Dunia kepada G7 untuk partisipasi aktif dari ekonomi pasar berkembang dalam menerapkan perencanaan apapun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para pejabat mengatakan belum ada kisaran harga yang diputuskan. Namun satu orang yang mengetahui proses tersebut mengatakan batas tersebut akan ditentukan sesuai dengan rata-rata historis US$63-64 per barel - level yang dapat membentuk batas atas alami.
Level tersebut sejalan dengan pernyataan Menteri Keuangan Janet Yellen baru-baru ini bahwa batas harga di kisaran US$60 akan memberi Rusia insentif untuk terus memproduksi minyak.
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah melihat batas harga sebagai cara untuk memotong pendapatan minyak untuk Rusia.
Kebijakan itu dipercaya akan tetap menjaga minyak Rusia mengalir dan menghindari lonjakan harga. Negara-negara Barat percaya sektor energi dipakai sebagai sumber utama pendanaan untuk perang melawan Ukraina.
Harga sebenarnya akan ditetapkan dalam beberapa minggu mendatang sebelum rencana peluncuran embargo Eropa pada 5 Desember 2022, terhadap minyak Rusia dan pembatasan terkait pada transportasi dan asuransi minyak seaborne.
Seorang pejabat senior administrasi Biden mengatakan laporan tentang kisaran harga apa pun salah, tetapi menolak untuk menjelaskan lebih lanjut.
Pejabat AS menolak laporan Bloomberg News yang mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, yang mengatakan bahwa mereka dipaksa untuk mengurangi rencana untuk batas harga. Negara yang berpartisipasi disebut dalam pembatasan itu lebih sedikit dan tingkat harga akan lebih tinggi.
Bloomberg juga melaporkan bahwa Korea Selatan secara pribadi telah memberi tahu negara-negara G7 bahwa mereka berencana untuk mematuhi dan pejabat G7 juga berusaha untuk membawa Selandia Baru dan Norwegia ke dalamnya.
Adapun Pemerintah AS telah mengatakan kepada wartawan selama berminggu-minggu bahwa batas harga sudah membuahkan hasil dengan memberdayakan negara-negara untuk menuntut diskon yang lebih besar dari Moskow.
"Gedung Putih dan pemerintah tetap berada di jalur penerapan batas harga minyak Rusia yang efektif dan kuat dengan berkoordinasi dengan G7 dan mitra lainnya," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Adrienne Watson, dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.
Yellen mengatakan kepada wartawan awal bulan ini bahwa koalisi yang mendorong batas harga termasuk Kelompok Tujuh, Uni Eropa dan Australia. Mereka "tidak mencoba untuk mendaftar negara tambahan."
Bank Dunia pada Rabu, 26 Oktober 2022, mengatakan batas harga minyak G7 dapat mempengaruhi aliran minyak dari Rusia. Namun pihaknya melihat itu merupakan "mekanisme yang belum teruji" dan membutuhkan partisipasi pasar negara berkembang besar dan negara berkembang agar efektif.
Rusia disebut tidak akan berdagang dengan negara-negara yang berpartisipasi dalam batas harga. Sementara, pejabat AS mengatakan batas harga akan diawasi oleh pengesahan yang diambil dari pembeli di yurisdiksi lokal.
REUTERS