Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Dua perusahaan pelayaran terbesar di dunia, Maersk dan Hapag-Lloyd, mengatakan mereka menangguhkan jalur melalui selat Laut Merah yang penting bagi perdagangan global setelah serangan pemberontak Yaman Houthi di wilayah tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Perusahaan pelayaran Denmark A.P. Moller-Maersk akan menghentikan sementara semua pengiriman kapal kontainer melalui Laut Merah hingga pemberitahuan lebih lanjut, kata juru bicara perusahaan tersebut kepada Reuters pada Jumat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ini menyusul serangan kelompok pemberontak Syiah Houthi di Yaman terhadap kapal-kapal milik Israel atau yang menuju Israel di Laut Merah, sebagai balasan atas genosida di Gaza.
“Menyusul insiden nyaris celaka yang melibatkan Maersk Gibraltar kemarin dan serangan lain terhadap kapal kontainer hari ini, kami telah menginstruksikan semua kapal Maersk di wilayah yang akan melewati Selat Bab al-Mandab untuk menghentikan sementara perjalanan mereka hingga pemberitahuan lebih lanjut,” bunyi pernyataan tersebut.
Maersk pada Kamis mengatakan kapalnya Maersk Gibraltar menjadi sasaran rudal saat melakukan perjalanan dari Salalah, Oman, ke Jeddah, Arab Saudi. Awak serta kapalnya dilaporkan selamat.
Sebelumnya pada Jumat, Maersk membantah klaim gerakan Houthi bahwa milisi tersebut telah menyerang kapal Maersk yang berlayar menuju Israel. “Kapal itu tidak terkena serangan,” kata juru bicara Maersk kepada Reuters dalam pernyataan email menyusul klaim Houthi.
Kelompok Houthi mengklaim mereka melakukan operasi militer terhadap kapal kontainer Maersk, dan langsung menyerang kapal tersebut dengan drone. Kelompok Houthi, yang membuat klaim tersebut dalam sebuah pernyataan, tidak memberikan bukti apa pun.
Maersk mengatakan perusahaannya sangat prihatin dengan situasi keamanan yang meningkat di Laut Merah bagian selatan dan Teluk Aden.
“Serangan baru-baru ini terhadap kapal-kapal komersial di wilayah tersebut mengkhawatirkan dan menimbulkan ancaman signifikan terhadap keselamatan dan keamanan pelaut,” tulis pernyataan tersebut.
Kelompok Houthi yang didukung Iran telah menembakkan rudal dan proyektil lainnya ke Israel sejak negara Zionis itu melakukan pengeboman brutal ke Gaza sebagai balasan atas serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober.
Ketegangan meningkat antara pemberontak Houthi di Yaman dan Israel di tengah serangan militer Israel di Jalur Gaza, yang menewaskan sedikitnya 19.000 warga Palestina dan lebih dari 50.00 lainnya terluka hingga Jumat.
Pilihan Editor: Houthi Ancam Kapal Israel di Laut Merah, AS Kumpulkan 12 Negara
REUTERS