Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota parlemen Iran Ahmad Bakhshayesh Ardestani mengisyaratkan bahwa sebuah pager, mirip dengan yang digunakan untuk menargetkan Hizbullah di Lebanon, meledak di dalam helikopter mantan presiden Iran Ebrahim Raisi pada bulan Mei. Ledakan pager itu menyebabkan helikopternya jatuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam dua hari serangan pada 16 September dan 17 September, pager dan walkie-talkie yang digunakan oleh anggota Hizbullah meledak. Total korban tewas dalam serangan tersebut telah meningkat menjadi 39 orang, dan lebih dari 3.000 orang terluka. Serangan tersebut secara luas diyakini dilakukan oleh Israel, yang tidak membenarkan atau membantah keterlibatannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Salah satu skenario yang mungkin terkait dengan kecelakaan helikopter mematikan yang menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi adalah meledaknya pagernya," kata Ardestani kepada media berita Iran.
"Raisi menggunakan pager, meskipun jenis pager yang digunakannya mungkin berbeda dari yang dimiliki pasukan Hizbullah. Namun, salah satu skenario yang mungkin terjadi terkait jatuhnya helikopter adalah meledaknya pager miliknya," katanya.
Ia juga mengisyaratkan bahwa Iran berperan dalam pembelian pager tersebut. “(Pasukan Iran) tentu saja berperan dalam pembelian pager Hizbullah, dan oleh karena itu, badan intelijen juga harus menyelidiki masalah ini,” imbuhnya.
Teori bahwa Raisi menggunakan pager mulai beredar minggu lalu setelah foto dirinya dan Ketua Parlemen Irak yang akan lengser, Mohammad al-Halboosi, menjadi viral.
Dalam foto tersebut, terlihat sebuah pager diletakkan di atas meja di latar belakang. Masih belum jelas apakah merek pager itu sama dengan yang digunakan militan Hizbullah.
Kondisi cuaca buruk, termasuk kabut tebal, menjadi penyebab utama jatuhnya helikopter pada bulan Mei yang mengakibatkan kematian mendiang Presiden Iran Ebrahim Raisi, menurut laporan investigasi akhir yang dirilis oleh pemerintah Iran awal bulan ini.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran merilis laporan tersebut, yang menyatakan bahwa aspek teknis, teknik, elektronik, dan navigasi helikopter telah diperiksa secara menyeluruh. Temuan tersebut menegaskan bahwa semua prosedur dan tindakan mematuhi standar dan peraturan yang ditetapkan sebelum dan selama penerbangan, kantor berita Xinhua melaporkan, mengutip kantor berita IRIB.
NEWS 18.C0M
Pilihan editor: Masoud Pezeshkian Sebut Israel Ingin Perang Besar di Timur Tengah