Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PERDANA Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim telah bertemu dengan Ismail Haniyah, pemimpin Hamas, dan Khalid Misyal, Kepala Biro Politik Hamas, di Doha, Qatar, pada Senin, 13 Mei 2024. Dia mengakui pertemuan itu mungkin akan membuat khawatir negara-negara mitra Malaysia, khususnya Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pendekatan kami adalah berhubungan dengan badan politik Hamas dan tidak terlibat dalam aktivitas militer apa pun. Jadi ini yang kami ingin jelaskan dan saya percaya mitra kita (dari Barat) akan paham,” katanya, seperti dikutip kantor berita Malaysia, Bernama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anwar mengungkapkan, dalam pertemuan selama sejam itu, ia menyarankan Hamas menimbang pandangan pelbagai pihak untuk mencari penyelesaian yang aman dan segera ihwal perang di Gaza. “Saya lihat kepemimpinan Hamas mengambil sikap terbuka mencari jalan penyelesaian. Tapi hentikanlah keganasan rezim zionis Israel atas Gaza dan kawasan sekitar Tepi Barat.”
Anwar menambahkan, sebelum pertemuan itu berlangsung, dia sudah menanyakan pendapat Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani dan Perdana Menteri Qatar Muhammad bin Abdulrahman Al Thani. Ini karena “mereka lebih arif dan berhubungan dekat dengan Hamas dalam langkah mencari jalan perdamaian yang adil”.
Singapura
Lee Mundur dari Politik
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana, Singapura, 15 Mei 2024. Reuters/Edgar Su/Pool
LEE Hsien Loong, yang sudah 20 tahun menjabat Perdana Menteri Singapura, akhirnya mengundurkan diri dari politik. Hal ini menandai berakhirnya era kepemimpinan keluarga Lee di negara kepulauan tersebut. Pada Rabu malam, 15 Mei 2024, Lee secara resmi menyerahkan kendali pemerintahan kepada Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Lawrence Wong.
Sejak merdeka pada 1965, Singapura hanya punya empat perdana menteri. Semuanya dari Partai Aksi Rakyat (PAP), yakni Lee Kuan Yew, ayah Lee yang memimpin selama 25 tahun; Goh Chok Tong, yang memimpin selama 14 tahun; dan Lee Hsien Loong. “Saya tidak berusaha berlari lebih cepat dari orang lain. Saya berupaya mengajak semua orang berlari bersama saya,” ucap Lee, seperti dikutip BBC. “Dan, menurut saya, kami berhasil.”
Lawrence Wong adalah politikus dan ekonom yang menjadi Menteri Keuangan sejak 2021. Dia dinilai berhasil mengawal Singapura melewati pandemi Covid-19 dan menaikkan pajak pertambahan nilai secara bertahap–8 persen pada 2023 dan 9 persen pada 2024. Wong menjadi pemimpin Singapura pertama dari generasi pascakemerdekaan.
Belanda
Wilders Sepakat Bentuk Pemerintahan Baru
SETELAH enam bulan gagal membangun koalisi, Geert Wilders, tokoh anti-Islam Belanda dan pemimpin Partai untuk Kebebasan (PVV), akhirnya bersepakat membentuk pemerintahan baru dalam koalisi dengan partai penguasa Partai Rakyat untuk Kebebasan dan Demokrasi (VVD) pimpinan Perdana Menteri Mark Rutte, Kontrak Sosial Baru (NSC), dan Gerakan Petani-Warga Negara (BBB). “Saya berharap kami akan sampai ke sana (membentuk pemerintahan),” ucap Wilders, seperti dikutip Euronews pada Rabu, 15 Mei 2024.
PVV menang besar dalam pemilihan umum Belanda pada November 2023 dengan meraih 37 dari 150 kursi parlemen. Namun partai itu harus berkoalisi dengan partai lain untuk menjadi mayoritas di parlemen sehingga dapat membentuk pemerintahan. Persoalannya, narasi Wilders selama kampanye—seperti menolak imigran dan hendak melarang Al-Quran, masjid, dan sekolah Islam—dianggap melanggar konstitusi dan menyulitkannya berkoalisi.
Wilders mengatakan dia tak akan menjadi perdana menteri karena terlalu ekstrem bagi mitra koalisinya, tapi partainya akan memimpin koalisi itu. Ronald Plasterk, mantan Menteri Kesejahteraan, Kesehatan, dan Budaya yang menjadi perantara pembentukan koalisi, kini menjadi kandidat favorit perdana menteri. Plasterk adalah ahli biologi molekuler dan bekas anggota Partai Buruh.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo