Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Apa Itu 'Hands Off!', Gerakan yang Memprotes Kebijakan Donald Trump?

Gerakan Hands Off! mengerahkan ratusan ribu pengunjuk rasa di Amerika Serikat dan menjadikannya salah satu protes anti-Trump yang paling besar.

8 April 2025 | 08.00 WIB

Elon Musk di Washington, Amerika Serikat, Maret 2025. CEO Tesla dan Space X ini tercatat memiliki kekayaan mencapai 342 miliar dollar AS, atau sekita Rp. 5.664 triliun. Jumlah tersebut menempatkan Elon Musk menjadi yang terkaya di dunia versi Forbes. Shutterstock/Joshua Sukoff
Perbesar
Elon Musk di Washington, Amerika Serikat, Maret 2025. CEO Tesla dan Space X ini tercatat memiliki kekayaan mencapai 342 miliar dollar AS, atau sekita Rp. 5.664 triliun. Jumlah tersebut menempatkan Elon Musk menjadi yang terkaya di dunia versi Forbes. Shutterstock/Joshua Sukoff

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BELUM genap 100 hari Donald Trump dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat, ratusan ribu orang sudah berunjuk rasa di kota-kota besar AS, Sabtu, 5 April 2025. Mereka bergerak membanjiri jalan-jalan di lebih dari seribu Lokasi untuk memprotes kebijakan-kebijakan Trump, aksi Elon Musk yang telah merampas banyak pekerjaan, dan dukungan AS terhadap pemerintah sayap kanan yang tengah menyerang secara brutal warga sipil di Jalur Gaza.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

The New Arab melaporkan, selain demonstrasi yang telah diorganisasikan secara terpisah untuk mendukung warga Palestina, orang-orang berbondong-bondong keluar untuk memprotes berbagai kebijakan pemerintahan Trump.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ini menjadi salah satu protes anti-Trump yang paling besar sejak awal masa jabatan kedua Presiden AS, menurut penyelenggara gerakan ini.

Apa Itu Gerakan Hands Off!?

Menurut situs resmi Hands Off!, ini adalah mobilisasi nasional untuk menghentikan perebutan kekuasaan yang paling kurang ajar dalam sejarah modern. Trump, Musk, dan kroni-kroni miliarder mereka mendalangi serangan habis-habisan terhadap pemerintah, ekonomi, dan hak-hak dasar kita-yang didukung oleh Kongres di setiap langkahnya.

Gerakan itu, menurut pernyataan situs itu, muncul karena Trump dan kroni-kroninya ingin melucuti Amerika. Mereka menutup kantor Jaminan Sosial, memecat pekerja penting, menghilangkan perlindungan konsumen, dan menghapus Medicaid. Semuanya untuk mendanai penipuan pajak miliarder mereka. “Mereka menyerahkan uang pajak, layanan publik, dan demokrasi kita kepada orang-orang yang sangat kaya. Jika kita tidak berjuang sekarang, tidak akan ada yang tersisa untuk diselamatkan,” kata pernyataan itu.

Siapa di Balik Gerakan anti-Trump Itu?

Protes Hands Off! diorganisir oleh sebuah konsorsium kelompok-kelompok advokasi progresif, dengan MoveOn sebagai yang terdepan. Kelompok-kelompok terkemuka lainnya termasuk Indivisible, American Civil Liberties Union (ACLU), League of Women Voters, Planned Parenthood Action Fund, dan masih banyak lagi.

Salah satu organisasi akar rumput yang membantu mengorganisir lingkungan yang lebih kecil adalah 50501 untuk 50 Negara Bagian, yang berpendapat bahwa setiap orang harus dapat berpartisipasi dalam protes, tidak hanya mereka yang tinggal di kota-kota besar.

Lebih dari 1.200 demonstrasi "Hands Off" diperkirakan berlangsung pada Sabtu, dengan penyelenggara mengantisipasi mobilisasi terbesar dalam satu hari untuk menentang inisiatif pemerintah baru-baru ini. Lokasi-lokasi protes termasuk National Mall di Washington, DC, dan lokasi-lokasi di 50 negara bagian AS. Penyelenggara memperkirakan lebih dari 250.000 orang berpartisipasi secara nasional.

Menurut laporan Mike Hanna dari Al Jazeera, ini adalah salah satu demonstrasi terbesar yang pernah ada sejak Trump memulai masa jabatannya yang kedua, "Ini mungkin merupakan indikasi meningkatnya rasa frustrasi di kalangan masyarakat Amerika," katanya, yang juga mencatat beragamnya komposisi para pengunjuk rasa, yang mencakup berbagai kelompok usia.

Para penyelenggara, kata Hanna, meyakini unjuk rasa ini tidak akan membawa perubahan segera. “Namun ini merupakan momen penting untuk menunjukkan bahwa banyak orang Amerika yang menentang apa yang diperjuangkan oleh Donald Trump," ujarnya.

Apa yang Mereka Tuntut?

Para pengunjuk rasa menyuarakan penentangan mereka terhadap beberapa kebijakan pemerintah Trump, termasuk penanganan tunjangan Jaminan Sosial oleh pemerintah, pemutusan hubungan kerja pegawai federal, serangan terhadap undang-undang anti-imigran dan perlindungan konsumen, serta serangan terhadap kaum transgender.

Hubungan Musk dengan pemerintah federal melalui DOGE adalah target lain dari protes tersebut, yang mengikuti gelombang demonstrasi di bisnis Tesla di seluruh dunia. Dalam sebuah pernyataan berapi-api di situs webnya, Hands Off! mengatakan, "Ini bukan hanya korupsi. Ini lebih dari sekadar manajemen yang buruk. Pengambilalihan ini tidak bersahabat"

Mengecam Trump dan Musk, situs web kampanye Hands Off! mengklaim bahwa keduanya percaya bahwa mereka "memiliki negara ini", dan menambahkan bahwa "mereka mengambil semua yang bisa mereka dapatkan, dan menantang dunia untuk menghentikan mereka."

Dilansir Times of India, "Hands Off!", yang dipimpin oleh organisasi-organisasi akar rumput, digambarkan di situs webnya sebagai "mobilisasi nasional untuk menghentikan perebutan kekuasaan yang paling kurang ajar dalam sejarah modern."

Beberapa pengunjuk rasa memegang papan bertuliskan "Lepaskan Cengkeraman Kalian dari Demokrasi kami" dan "Lepaskan Cengkeraman Kalian dari Jaminan Sosial kami." Mereka menyatakan prihatin atas tindakan pemerintah yang memecat ribuan pekerja, menutup kantor-kantor Jaminan Sosial, memangkas seluruh lembaga, mendeportasi para imigran, dan mengurangi perlindungan bagi kaum transgender dan program kesehatan.

Keluhan utama dalam demonstrasi tersebut adalah meluasnya pemutusan hubungan kerja (PHK) pegawai pemerintah yang mempengaruhi akses ke layanan kesejahteraan dasar, dukungan militer AS terhadap Israel, tarif yang baru-baru ini diterapkan pemerintah, dan deportasi imigran.

Manuel, seorang pengunjuk rasa yang hanya meminta untuk menggunakan nama depannya saja, kepada The New Arab, mengatakan, “Trump adalah aib - aib bagi rakyat Amerika, bagi para imigran seperti saya, yang berasal dari Uruguay di Amerika Selatan.

Ia mengatakan kehadirannya di sana adalah untuk memprotes cara Trump memperlakukan pemerintah federal dan menghancurkan semua dukungan kecil yang dimiliki oleh kaum minoritas dan orang-orang yang membutuhkan, dan karena kebijakannya di Timur Tengah dan genosida terhadap Palestina. “Ini mengerikan," katanya, ketika kerumunan orang terus berkumpul di dekat Balai Kota di San Francisco.

Bagaimana Unjuk Rasa Itu Berlangsung?

Bendera-bendera juga ditampilkan secara mencolok pada demonstrasi tersebut, termasuk bendera Ukraina, Palestina, Kanada, Meksiko, Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta bendera Amerika yang terbalik, yang secara tradisional digunakan sebagai simbol kesusahan.

Saat mobil-mobil melintas, banyak yang membunyikan klakson sebagai bentuk dukungan, beberapa di antaranya memegang papan nama mereka saat mengemudi. Beberapa pejalan kaki bergabung dalam demonstrasi secara spontan.

Protes Sabtu merupakan yang terbesar menentang Trump sejak ia menjabat sebagai presiden untuk masa jabatan keduanya dua bulan lalu.

Selain memprotes Trump, Musk, dan anggota pemerintahan Partai Republik lainnya, banyak pengunjuk rasa yang mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap Partai Demokrat karena kurangnya perlawanan, pesan, dan substansi.

Beberapa orang bertekad untuk mengubahnya. Di tengah kerumunan massa, dua orang pria menjual kaos yang telah mereka rancang dengan gambar Konstitusi AS dan akronim MACA (Make America Constitutional Again) yang dicetak dengan warna biru tua - kaos yang mereka harapkan dapat mereka jual lagi pada konvensi Partai Demokrat selanjutnya untuk memicu semangat dan antusiasme terhadap partai, seperti yang dilakukan oleh Partai Republik terhadap partai mereka.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus