Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Agama sejatinya merupakan bagian dasar dari kehidupan manusia. Seiring berjalanya waktu, berbagai bentuk keyakinan dan sistem keagamaan telah tumbuh dan berkembang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Indonesia sendiri, ada enam agama resmi yang diakui yaitu Islam, Hindu, Buddha, Kristen Protestan, Kristen Katolik, dan Konghucu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di antara keenam agama tersebut, ternyata ada satu agama yang termasuk agama tertua di dunia. Lalu, apa saja agama tertua di dunia? Berikut informasinya dilansir dari berbagai sumber.
Agama Tertua di Dunia
1. Hinduisme
Para penganutnya berpendapat bahwa Hinduisme adalah agama tertua di dunia dan didirikan lebih dari 4.000 tahun yang lalu di anak benua India.
Agama Hindu muncul dari gabungan dua kebudayaan yang berbeda. Oleh karenanya sulit untuk melacak asal muasalnya karena tidak memiliki pendiri dan merupakan kompilasi dari beberapa sistem kepercayaan.
Pada suatu periode sekitar tahun 1500 SM, kelompok orang Indo-Ayran melakukan migrasi ke Lembah Indus, yang terletak di wilayah Pakistan modern. Di sana, budaya dan bahasa mereka bersatu dengan masyarakat setempat.
Agama Hindu kemudian berkembang dari latar belakang yang unik ini dan terus tumbuh untuk mengakomodasi perubahan budaya saat keduanya bergabung menjadi satu kesatuan bangsa.
2. Zoroastrianisme
Zoroastrianisme adalah agama Persia kuno (Iran modern) yang mungkin telah berkembang sejak 4.000 tahun yang lalu atau sekitar abad ke 10-5 SM.
Agama ini mengedepankan kepercayaan pada satu Tuhan dan dianggap sebagai agama monoteistik tertua yang masih dianut hingga saat ini. Ajaran Zoroastrianisme memusatkan perhatian pada keberanian moral dan pertarungan antara kebaikan dan kejahatan.
Agama kuno ini konon didirikan oleh nabi Zoroaster dan mengacu pada beberapa komposisi lisan Sansekerta dan, kemudian, teks tertulis. Pendirinya, Zarathushtra, menulis himne-himne yang sudah ada sebelum literatur Sansekerta tertulis, yang memungkinkan untuk mengklaim bahwa Zoroastrianisme lebih tua dari Hinduisme, yang dikodifikasi secara formal.
3. Yudaisme
Yudaisme berasal dari zaman kuno dan diperkirakan telah ada sejak abad ke-9 sampai ke-5 SM. Bapak Yudaisme diyakini adalah Abraham. Menurut Taurat, kitab suci Yahudi dan Perjanjian Lama Kristen, Abraham lahir di kota Ur di Mesopotamia kuno.
Taurat mengisahkan bahwa Tuhan memanggil Abraham untuk meninggalkan kota Ur dan memulai migrasi menuju tanah Meriam, tempat keturunannya akhirnya menjadi bangsa Israel.
Yudaisme mengajarkan monoteisme atau kepercayaan terhadap satu Tuhan. Penganutnya percaya bahwa Tuhan membentuk perjanjian supernatural yang disebut perjanjian dengan Abraham dan keturunannya, di mana Tuhan berjanji akan memberkati dan melindungi mereka jika mereka menaati hukum-Nya. Kekristenan lahir dari Yudaisme.
4. Jainisme
Agama tertua di dunia selanjutnya adalah Jainisme yang diperkirakan telah ada sejak abad ke-8 hingga ke-2 SM. Jainisme muncul dari Wilayah Gangga di India modern dan sangat memengaruhi agama Buddha dan Konfusianisme.
Jainisme mengajarkan bahwa Tirthankara adalah individu yang telah memperoleh penguasaan sempurna atas kemarahan, kesombongan, penipuan, dan keinginan.
Konsep ajaran Jainisme menyatakan bahwa ada dua siklus dalam setiap era umat manusia. Jain menggunakan perbandingan dengan roda yang berputar untuk melambangkan waktu.
Satu putaran lengkap pada roda waktu tersebut dianggap sebagai satu era. Roda waktu ini terus berputar tanpa henti, dan setiap setengah siklus dianggap memiliki 24 Tirthankara sendiri.
5. Konfusianisme
Muncul pada abad ke-6 hingga ke-5 SM, Konfusianisme dengan cepat menyebar ke seluruh Asia. Penting untuk dicatat bahwa Konfusius bukanlah pendiri Konfusianisme. Konfusius menyatakan bahwa ia hanya sekedar merevitalisasi ajaran tradisi Tiongkok kuno.
Yang membedakan Konfusianisme dari agama-agama utama lainnya adalah ketiadaan aturan yang ketat.
Bahkan hingga hari ini, Konfusianisme adalah fondasi budaya dan identitas Tiongkok. Sama seperti agama Kristen, ajaran utama Konfusianisme adalah "Jangan lakukan kepada orang lain apa yang Anda tidak ingin orang lain lakukan kepada Anda."
6. Agama Buddha
Agama Buddha dimulai pada abad ke-6 hingga ke-5 SM, sehingga agama ini mendahului Taoisme hanya dalam kurun waktu 100 tahun.
Berbeda dengan Taoisme, Buddha memiliki pendiri yang bernama Siddhartha Guatama, seorang pangeran muda kaya dari Lumbini, yang terletak di wilayah Nepal modern.
Penganut Buddha tidak meyakini keberadaan tuhan langsung, namun mereka mempercayai gagasan tentang roh dan makhluk gaib lain yang dapat membantu membimbing manusia menuju kehidupan yang lebih baik.
Hingga saat ini, agama Buddha tetap menjadi salah satu agama yang paling populer di dunia, dengan lebih dari 520 juta pengikutnya yang tersebar terutama di wilayah Asia Timur dan Selatan.
7. Taoisme
Taoisme dimulai di Tiongkok sekitar 2.400 tahun yang lalu dan secara resmi diakui sebagai agama pada masa Dinasti Tang. Tetapi, agama ini tidak memiliki pendiri resmi, sebaliknya Taoisme berkembang secara alami dari agama rakyat Tiongkok.
Ajaran Taoisme menekankan bahwa manusia dan hewan perlu hidup dalam keseimbangan dengan alam semesta.
Terkadang, konsep keseimbangan ini diilustrasikan melalui penggunaan simbol yin dan yang yang terkenal, yang kini umumnya diasosiasikan dengan kedamaian dan ketenangan dalam berbagai budaya populer di Barat.
RIZKI DEWI AYU