Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Arab Saudi Diprotes Izinkan Pemotretan untuk Majalah Vogue

Arab Saudi menuai kontroversi karena mengizinkan majalah Vogue Arabic melakukan pemotretan para modelnya ditempat bersejarah.

11 Juli 2020 | 20.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Al Ula, kawasan bersejarah di Madina, Arab Saudi. Sumber: Al Arabiya English

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Arab Saudi menuai kontroversi setelah memberikan izin kepada Vogue Arabia untuk melakukan sebuah sesi foto yang dinilai tidak sesuai syariat Islam (tidak menutup aurat). Foto itu dilakukan oleh beberapa supermodel internasional di tempat bersejarah Al-Ula di Provinsi Madina, Arab Saudi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Vogue Arabia, majalah fashion berbahasa Arab yang bermarkas di Amerika Serikat, mempublikasi kampanye sesi foto 24 jam. Beberapa model yang dilibatkan adalah Kate Moss, Mariacarla Boscono, Candice Swanepoel, Jourdan Dunn, Amber Valletta, Xiao Wen dan Alek Wek.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemotretan majalah Vogue Arabic yang diprotes karena di tempat bersejarah umat Islam. Sumber: Tunisia News - Tunisie

Situs middleeastmonitor.com mewartakan sesi foto di Al-Ula diberi judul ’24 jam di Al-Ula’, di mana sejumlah model menggunakan pakaian ketat dengan belahan pakaian bagian bawah sampai ke paha. Mereka lalu melenggak-lenggok di sekitar situs warisan budaya yang tercatat di UNESCO. Al-Ula adalah salah satu museum di ruang terbuka terbesar di dunia yang terdiri dari batu-batu berukir mirip kawasan Petra di Yordania.

“Saya yakinkan bahwa ’24 jam di Al-Ula’ adalah sesuatu yang spesial. Kate Moss bukan hanya datang ke sini, tetapi jam 5 subuh dia sudah di sini dan menjadi orang yang paling terakhir meninggalkan area ini,” kata perancang busana asal Lebanon, Eli Mizrahi.

Bagi sebagian besar umat Muslim, pemotretan dan pakaian yang dikenakan para model diklasifikasikan sebagai hal yang kurang sopan. Kendati jarak tempat bersejarah Al-Ula 300 kilometer dari kota suci Madina, namun banyak orang melihat pemotretan ini tidak sepatutnya bagi otoritas Arab Saudi untuk memberikan izin.

Pemotretan kontroversial ini bagian dari reformasi Kerajaan Arab Saudi yang sedang diterapkan dalam beberapa tahun terakhir demi memperluas perekonomian negara itu. Salah satunya membuka diri bagi turis asing dan modernisasi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus