Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi pada Kamis, 25 Januari 2024, mengumumkan warga negara Arab Saudi bisa mengundang teman muslim dari luar negeri untuk menjalankan umrah menggunakan visa baru bernama ‘personal visit visa’. Dalam pengumuman yang disampaikan lewat media sosial X itu, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menjelaskan visa tersebut bisa diperoleh secara online untuk single entry atau multiple entry.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kebijakan ini diambil untuk memungkinkan turis melakukan umrah sekaligus mengunjungi masjid Nabawi di Kota Madinah. Mereka yang memegang personal visa visit juga boleh melancong ke seluruh wilayah dan kota-kota di Arab Saudi.
Holders of personal visit visas are willingly allowed to perform Umrah.#Makkah_in_Our_Hearts pic.twitter.com/MdIEqrqCGo
— Ministry of Hajj and Umrah (@MoHU_En) July 19, 2023
Kementerian urusan Haji dan Umrah Arab Saudi juga mengklarifikasi kalau ‘one-trip personal visa’ punya masa berlaku selama 90 hari. Sedangkan pemegang multi-trip personal visa, bisa memperpanjang masa tinggal di Arab Saudi hingga 365 hari. Warga negara Arab Saudi bisa mendaftar personal visa melalui website Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.
Pengumuman itu disampaikan Kementerian urusan Haji dan Umrah Arab Saudi menyusul berita kalau dua masjid paling disucikan di Arab Saudi yakni Masjidil Haram dan Masjid Nabawi sudah siap menerima jamaah pada periode pertama 2024. Arab Saudi saat ini mulai mengatur jadwal agar jamaah yang haji dan jamaah yang umrah tidak berbenturan saat di tempat-tempat suci dan bandara.
Dalam Kerajaan Arab Saudi Vision 2030, termaktub rencana meningkatkan jumlah kunjungan wisata agar pundi-pundi perekonomian Arab Saudi bisa beragam. Arab News mewartakan meningkatkan jumlah kunjungan turis ke tempat-tempat suci seperti Mekah dan Madinah juga masuk dalam rencana Kerajaan Arab Saudi Vision 2030, di mana jumlah jamaah diharapkan naik sampai 30 juta orang per tahun 2030.
Sumber: middleeastmonitor.com
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini