Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan penerbangan di Amerika Serikat dibatalkan akibat badai salju di wilayah timur. Badai salju lebat dan angin kencang diperkirakan akan melanda wilayah timur laut seperti New York dan Boston. Badai juga akan menghantam Atlantik Tengah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Walikota New York Eric Adams mengatakan salju diprediksi akan setebal satu kaki atau sekitar 30 sentimeter. Namun bisa saja kenyataan bakal lebih buruk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sekitar 3.400 penerbangan telah dibatalkan untuk perjalanan di hari Sabtu baik keluar maupun masuk ke Amerika Serikat, menurut pelacak penerbangan FlightAware. Pembatalan pada hari Jumat berjumlah lebih dari 1.450.
Layanan Cuaca Nasional (NWS) memperingatkan bahwa tebalnya salju menyebabkan tak mungkin melakukan perjalanan saat puncak musim dingin. Akumulasi hujan salju lebih dari satu kaki diperkirakan terjadi di beberapa bagian wilayah.
Gubernur New York dan New Jersey telah menyatakan keadaan darurat, sementara Walikota Boston Michelle Wu mengumumkan keadaan darurat salju. Badai akan menghasilkan suhu yang sangat dingin dan berbahaya, menurut NWS pada Sabtu malam.
"Pulanglah dengan selamat malam ini, tetap di rumah selama akhir pekan, hindari perjalanan yang tidak perlu," kata Gubernur New York Kathy Hochul dalam sebuah pernyataan, kemarin, Sabtu, 29 Januari 2022.
Wilayah Timur NWS melaporkan bahwa badai diperkirakan akan meningkat dengan cepat selama 24 jam ke depan. Tekanan udara diprediksi bakal turun sekitar 35 milibar pada Sabtu malam.
Badai salju datang setelah badai musim dingin yang menyelimuti sebagian Amerika Utara bagian Timur, dari Georgia hingga Kanada. Pada dua minggu lalu, badai memutus aliran listrik ke ribuan rumah dan juga mengganggu ribuan penerbangan di Amerika Serikat.
Baca: Ibu Kota Yunani Lumpuh Akibat Salju Tebal, Mobil-mobil Terjebak di Jalan
AL JAZEERA