Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

AS Klaim Lebih 50 Negara Minta Negosiasi Soal Tarif Impor Trump

Lebih dari 50 negara disebut telah meminta AS agar membuka pintu negosiasi ulang tarif impor yang ditetapkan Donald Trump.

7 April 2025 | 12.00 WIB

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Dok White House Ofiicial
Perbesar
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Dok White House Ofiicial

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat mengklaim lebih dari 50 negara telah menghubungi Gedung Putih untuk merundingkan kembali soal tarif impor yang diterapkan Presiden Donald Trump. Dalam wawancara di acara 'This Week' ABC News yang dikutip dari Al Arabiya, Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS Kevin Hassett membantah bahwa tarif tersebut merupakan bagian dari strategi Trump menghancurkan pasar keuangan guna menekan Federal Reserve AS agar memangkas suku bunga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengatakan tidak akan ada paksaan politik dari bank sentral. Dalam unggahan Truth Social pada hari Jumat, Trump membagikan sebuah video yang menunjukkan bahwa tarifnya bertujuan memukul pasar saham dengan sengaja dalam upaya untuk memaksa suku bunga yang lebih rendah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dalam wawancara terpisah di acara Meet the Press NBC News, Menteri Keuangan AS Scott Bessent meremehkan penurunan pasar saham. Ia mengatakan tidak ada alasan untuk mengantisipasi resesi berdasarkan tarif.

Trump mengguncang perekonomian di seluruh dunia setelah ia mengumumkan tarif atas impor ke Amerika Serikat pada Rabu pekan lalu. Penerapan bea masuk yang tinggi ini memicu Cina menerapkan hal serupa dan kekhawatiran akan perang dagang global serta resesi.

Pada acara bincang-bincang Minggu pagi, pejabat tinggi Trump berusaha menggambarkan tarif sebagai reposisi cerdas AS dalam tatanan perdagangan global dan gangguan ekonomi sebagai dampak jangka pendek.

Akibat penerapan bea masuk ini, indeks saham AS jatuh sekitar 10 persen dalam dua hari. Penurunan indeks saham menurut para analis pasar dan investor besar, disebabkan oleh dorongan agresif Trump terhadap tarif. Kebijakan Trump ini menurut sebagian besar ekonom dan kepala Federal Reserve AS berisiko memicu inflasi dan merusak pertumbuhan ekonomi.

Menurut Hassett kepada ABC News 'This Week' bahwa tarif Trump sejauh ini telah mendorong lebih dari 50 negara untuk menghubungi Gedung Putih untuk memulai pembicaraan perdagangan. Presiden Taiwan Lai Ching-te pada hari Minggu menawarkan tarif nol sebagai dasar pembicaraan dengan AS. Taiwan berjanji menghapus hambatan perdagangan daripada memaksakan tindakan timbal balik dan mengatakan perusahaan Taiwan akan meningkatkan investasi mereka di AS.

Hassett yakin bahwa kebijakan bea masuk ini tidak memukul konsumen AS karena eksportir kemungkinan akan menurunkan harga. Adapun Bessent mengatakan tarif masuk tak akan memicu resesi karena pertumbuhan lapangan kerja AS yang lebih kuat dari yang diantisipasi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus