Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menerima proposal gencatan senjata parsial yang melarang penargetan lokasi energi, kata dua pejabat senior Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu seperti dilansir Anadolu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Delegasi dijadwalkan bertemu di Arab Saudi dalam beberapa hari mendatang untuk membahas upaya memperluas gencatan senjata ke Laut Hitam sebelum gencatan senjata penuh. Hal ini diungkapkan Penasihan Keamanan Nasional Mike Waltz dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio dalam sebuah pernyataan yang dirilis Gedung Putih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Mereka sepakat ini bisa menjadi langkah pertama menuju akhir perang sepenuhnya dan memastikan keamanan. Presiden Zelensky berterima kasih atas kepemimpinan Presiden dalam upaya ini dan menegaskan kembali kesediaannya untuk mengadopsi gencatan senjata penuh," klaim keduanya.
Pengumuman itu dibuat setelah Trump dan Zelensky menyimpulkan apa yang digambarkan para pejabat sebagai panggilan "fantastis". Keduanya "sepakat Ukraina dan Amerika terus bekerja sama untuk mengakhiri perang secara nyata, dan bahwa perdamaian abadi di bawah kepemimpinan Presiden Trump dapat dicapai."
Para pejabat itu mengklaim Trump "memberi pengarahan lengkap" kepada Zelensky mengenai panggilan teleponnya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa. Pemimpin Rusia itu menyetujui gencatan senjata terbatas yang akan menghentikan sementara serangan "pada semua energi dan infrastruktur."
Pernyataan Waltz dan Rubio hanya mencantumkan "energi" sebagai yang tercakup dalam gencatan senjata parsial, dan tidak jelas apakah gencatan senjata tersebut mencakup jenis target yang sama dengan yang disetujui Putin pada Selasa.
Selama panggilan telepon Trump dengan Zelensky pada Rabu, kedua pemimpin meninjau situasi di wilayah Kursk Rusia, tempat pasukan Ukraina melancarkan serangan mendadak pada Agustus 2024, tetapi di mana mereka telah mengalami kemunduran berturut-turut dalam beberapa pekan terakhir.
"Presiden Zelensky meminta sistem pertahanan udara tambahan untuk melindungi warga sipilnya, khususnya sistem rudal Patriot, Presiden Trump setuju untuk bekerja dengannya untuk menemukan apa yang tersedia khususnya di Eropa," kata Rubio dan Waltz.
Ketika ditanya apakah pemerintahan Trump akan menghentikan dukungan militer dan intelijen AS untuk Ukraina, juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan kepada wartawan bahwa "berbagi intelijen, dalam hal pertahanan untuk Ukraina, akan terus dibagikan."
Trump juga membahas pasokan listrik dan pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina, dengan mengatakan AS "dapat sangat membantu dalam menjalankan pembangkit tersebut dengan keahlian listrik dan utilitasnya."
"Kepemilikan Amerika atas pembangkit tersebut akan menjadi pelindungan terbaik untuk infrastruktur tersebut dan dukungan untuk infrastruktur energi Ukraina," kata Rubio dan Waltz.