Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badai salju besar pertama tahun baru menerjang negara bagian tengah Atlantik, Amerika Serikat pada Senin, 6 Januari 2025. Dilansir dari Reuters, badai salju itu menutup kantor-kantor federal dan sekolah-sekolah umum di Washington D.C. setelah menumpahkan salju setinggi satu kaki di beberapa bagian Lembah Ohio dan Central Plains.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Layanan Cuaca Nasional AS menyebut lebih dari lima inci atau 12,7 cm salju telah jatuh di ibu kota negara itu pada Senin siang. Salju dengan ketinggian hingga 12 inci juga menutup beberapa daerah sekitar Maryland dan Virginia. Salju diperkirakan akan terus berlanjut sebelum bergerak ke laut pada Senin malam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gangguan perjalanan yang parah diperkirakan terjadi di sepanjang jalur badai salju. Para pejabat mendesak para pengemudi untuk menjauh dari jalan jika memungkinkan. Gubernur di beberapa negara bagian, termasuk Kansas, Kentucky, Arkansas, West Virginia, Virginia, dan Maryland, telah menyatakan keadaan darurat.
Setelah badai itu, udara Arktik yang sangat dingin hadir membawa hujan es ke sebagian besar negara yang membentang dari Illinois hingga pantai Atlantik. Suhu yang luar biasa dingin diperkirakan akan bertahan selama sisa minggu ini.
Central Plains, tempat badai menumpahkan salju tebal selama akhir pekan, sudah sangat dingin. Beberapa bagian Kansas mengalami angin dingin yang menusuk, dengan suhu dari 5 hingga hampir minus 25 derajat Fahrenheit atau minus 15 hingga 32 derajat Celsius pada malam hari. Udara dingin akan terus berlanjut, dengan suhu tertinggi di siang hari hanya di pertengahan belasan hingga awal 20-an derajat Fahrenheit.
National Weather Service menyebut bandara di Kansas City mencatat 11 inci atau 28 cm hujan salju, tertinggi untuk badai mana pun dalam lebih dari 30 tahun. Pada Ahad lalu, kepolisian Negara Bagian Missouri mengatakan telah menanggapi lebih dari 1.000 pengendara yang terlantar dan 356 kecelakaan, termasuk satu kematian.
Di Washington, bahkan saat badai melanda, Kongres bertemu untuk secara resmi mengesahkan pemilihan Donald Trump dari Partai Republik sebagai presiden. Namun kantor-kantor federal di ibu kota negara ditutup.
Di Taman Meridian Hill di kota itu, ratusan orang berkumpul untuk perang bola salju besar-besaran, yang diselenggarakan Asosiasi Perang Bola Salju Washington DC. Para peserta--banyak yang mengenakan kacamata ski untuk perlindungan--melepaskan tembakan proyektil beku, sementara seekor anjing mencoba menangkap amunisi di mulutnya.
"Saya tidak datang ke sini untuk mencari teman!" Jack Pitsor, yang tinggal di seberang jalan dari taman itu, berteriak sambil tertawa sebelum melemparkan bola salju ke arah garis musuh.
Distrik sekolah di sejumlah negara bagian ditutup pada Senin karena badai, termasuk sekolah umum di Indianapolis, Cincinnati, Washington, dan Philadelphia.
Badai itu juga menyebabkan lebih dari 330.000 rumah dan bisnis di AS bagian tengah dan selatan tanpa listrik pada hari Senin, data dari PowerOutage.us menunjukkan.
Hingga pukul 1:30 siang waktu setempat, hampir 1.900 penerbangan di dalam, ke dalam, dan ke luar Amerika Serikat telah dibatalkan, menurut layanan pelacakan FlightAware.com. Amtrak membatalkan puluhan kereta di jalur Northeast Corridor yang sibuk antara Boston dan Washington.
Tiga bandara yang melayani wilayah D.C.--Reagan National, Baltimore/Washington International, dan Dulles--semuanya buka, dengan kru bekerja membersihkan lapangan terbang dari salju, tetapi banyak penerbangan tertunda atau dibatalkan.
Polisi Negara Bagian Virginia menanggapi 300 kecelakaan mobil antara tengah malam dan pukul 11 pagi, sementara Polisi Negara Bagian Maryland menerima 123 laporan kecelakaan antara pukul 1 pagi dan 11 pagi. Seorang pria tewas di Virginia tenggara setelah kehilangan kendali atas truk pikapnya sekitar tengah malam. Polisi menyebut alkohol dan cuaca sebagai faktor penyebabnya.