Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Badan Antariksa Uni Eropa Ingin Terbangkan Astronot Difabel Pertama

Badan Antariksa Uni Eropa atau ESA ingin merekrut dan meluncurkan astronot difabel ke luar angkasa

26 Juni 2021 | 13.00 WIB

Perusahaan antariksa Jeff Bezos Blue Origin meluncurkan roket New Shepard, Minggu, 29 April 2018. Kredit: Blue Origin
Perbesar
Perusahaan antariksa Jeff Bezos Blue Origin meluncurkan roket New Shepard, Minggu, 29 April 2018. Kredit: Blue Origin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Antariksa Uni Eropa atau ESA ingin merekrut dan meluncurkan astronot difabel ke luar angkasa. Kepala ESA, Josef Aschbacher mengatakan sudah ada 22 ribu orang yang mendaftar untuk program tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Kami ingin menerbangkan astronot difabel pertama kali dalam sejarah,” kata Josef dikutip dari Reuters, Jumat, 25 Juni 2021. “Saya senang dengan rencana ini karena munjukkan bahwa luar angkasa untuk semua orang,” kata dia melanjutkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

ESA dengan roket Ariane sempat mendominasi pasar komersial peluncuran satelit. Namun, kini mereka mendapatkan banyak pesaing dari perusahaan swasta, seperti Blue Origin milik Jeff Bezos dan SpaceX milik Elon Musk. Pendiri Amazon, Bezos menargetkan akan menjaid manusia pertama yang terbang ke luar angkasa dengan roketnya sendiri bulan depan.

Josef berencana mengajak orang-orang kaya Eropa untuk mengejar ketertinggalan dari para pemain asal Silicon Valley. “Bisnis antariksa berkembang sangat cepat,” kata Josef.

Minat untuk bekerja di ESA semakin tinggi dengan 8 ribu pelamar, naik tiga kali lipat dibandingkan sepuluh tahun lalu. Hampir seperempat orang yang mendaftar adalah perempun. ESA berjanji akan mengembangkan teknologi yang memungkinkan orang difabel bisa terbang.

ESA merencanakan menerbangkan para astronot tidak hanya ke Stasiun Antariksa Internasional. Beberapa akan diterbangkan ke stasiun luar angkasa di bulan yang sedang direncanakan.

ESA juga tengah menimbang tawaran dari Rusia dan Cina untuk berpartisipasi dalam proyek stasiun di bulan. “Tawaran sudah diberikan dan itu ide yang bagus (untuk Uni Eropa),” kata Josef.

Baca juga: Pemesanan Kursi untuk Penerbangan Luar Angkasa 2024 Telah Dibuka, Berminat?

ROSSENO AJI | REUTERS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus