Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Berita Tempo Plus

Lebih Trump dari Trump

Jared Kushner, menantu dan penasihat senior Presiden Donald Trump, diam-diam membangun hubungan Amerika Serikat dan Rusia. Dianggap sebagai orang terkuat di Gedung Putih selain Presiden.

29 Agustus 2020 | 00.00 WIB

Jared Kushner (tengah) melambaikan tangan kepada pendukung Presiden Donald Trump dalam pertemuan Partai Republik di Washington, Amerika Serikat, 21 Agustus 2020. Reuters/Carlos Barria
Perbesar
Jared Kushner (tengah) melambaikan tangan kepada pendukung Presiden Donald Trump dalam pertemuan Partai Republik di Washington, Amerika Serikat, 21 Agustus 2020. Reuters/Carlos Barria

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Jared Kushner diam-diam membangun hubungan antara Amerika dan Rusia.

  • Kushner bertemu dengan sejumlah orang Rusia sebelum dan setelah Donald Trump menjadi presiden.

  • Dia berada di belakang pengiriman kargo medis Rusia untuk New York.

SUATU sore di bulan April tahun ini, Antonov-124, pesawat kargo terbesar di dunia, mendarat di Bandar Udara Internasional John F. Kennedy, New York, Amerika Serikat. Pesawat Rusia tersebut mengangkut bantuan alat pelindung diri dan ventilator untuk rumah-rumah sakit di negara bagian itu yang sedang berjuang menangani pasien Covid-19.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Iwan Kurniawan

Sarjana Filsafat dari Universitas Gadjah Mada (1998) dan Master Ilmu Komunikasi dari Universitas Paramadina (2020. Bergabung di Tempo sejak 2001. Meliput berbagai topik, termasuk politik, sains, seni, gaya hidup, dan isu internasional.

Di ranah sastra dia menjadi kurator sastra di Koran Tempo, co-founder Yayasan Mutimedia Sastra, turut menggagas Festival Sastra Bengkulu, dan kurator sejumlah buku kumpulan puisi. Puisi dan cerita pendeknya tersebar di sejumlah media dan antologi sastra.

Dia menulis buku Semiologi Roland Bhartes (2001), Isu-isu Internasional Dewasa Ini: Dari Perang, Hak Asasi Manusia, hingga Pemanasan Global (2008), dan Empat Menyemai Gambut: Praktik-praktik Revitalisasi Ekonomi di Desa Peduli Gambut (2020).

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus