Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Berita Tempo Plus

Kemenangan Tipis Referendum Sawit

Masyarakat Swiss menyetujui perdagangan bebas dengan Indonesia. Tapi ada syarat agar minyak sawit dari Indonesia diproduksi secara berkelanjutan dan ramah lingkungan.

20 Maret 2021 | 00.00 WIB

Proses bongkar muat Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dari dalam rakit di Desa Rantau Bais, Rokan Hilir, Riau, 8 Maret 2021. ANTARA/Aswaddy Hamid
Perbesar
Proses bongkar muat Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dari dalam rakit di Desa Rantau Bais, Rokan Hilir, Riau, 8 Maret 2021. ANTARA/Aswaddy Hamid

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Hasil referendum Swiss menyetujui kerja sama ekonomi dengan Indonesia.

  • Produk minyak sawit jadi pusat penolakan kelompok oposisi.

  • Partai kiri dan organisasi Swiss menilai minyak sawit Indonesia berperan dalam penggundulan hutan.

HASIL referendum masyarakat Swiss pada 7 Maret lalu menunjukkan persetujuan terhadap proposal kerja sama kemitraan ekonomi Swiss dengan Indonesia, khususnya dalam perdagangan minyak sawit. Para pemilih memberikan lampu hijau bagi perjanjian perdagangan bebas kedua negara dengan dukungan 51,6 persen berbanding 48,4 persen yang menolak.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Iwan Kurniawan

Sarjana Filsafat dari Universitas Gadjah Mada (1998) dan Master Ilmu Komunikasi dari Universitas Paramadina (2020. Bergabung di Tempo sejak 2001. Meliput berbagai topik, termasuk politik, sains, seni, gaya hidup, dan isu internasional.

Di ranah sastra dia menjadi kurator sastra di Koran Tempo, co-founder Yayasan Mutimedia Sastra, turut menggagas Festival Sastra Bengkulu, dan kurator sejumlah buku kumpulan puisi. Puisi dan cerita pendeknya tersebar di sejumlah media dan antologi sastra.

Dia menulis buku Semiologi Roland Bhartes (2001), Isu-isu Internasional Dewasa Ini: Dari Perang, Hak Asasi Manusia, hingga Pemanasan Global (2008), dan Empat Menyemai Gambut: Praktik-praktik Revitalisasi Ekonomi di Desa Peduli Gambut (2020).

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus