Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Berita Tempo Plus

Kembalinya Kawan Evo

Organisasi Negara-negara Amerika mengklaim pemilihan umum Bolivia berlumur kecurangan. Kini peneliti menemukan justru klaim organisasi itu yang cacat.

27 Juni 2020 | 00.00 WIB

Evo Morales saat mengungumkan pengunduran dirinya sebagai Presiden Bolivia, November 2019./Carlos Garcia Rawlins/Reuters
Perbesar
Evo Morales saat mengungumkan pengunduran dirinya sebagai Presiden Bolivia, November 2019./Carlos Garcia Rawlins/Reuters

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Hasil pemilihan umum Bolivia pada 2019 kembali dipertanyakan.

  • Pemilihan itu dituduh curang oleh OAS dan Presiden Evo Morales dipaksa mundur.

  • Para peneliti menemukan klaim OAS itu tanpa bukti.

PRESIDEN Bolivia sementara, Jeanine Áñez Chávez, akhirnya memaraf undang-undang untuk menghelat pemilihan umum pada 6 September nanti. Pemilihan seharusnya digelar pada 3 Mei, tapi tertunda karena pandemi Covid-19. “Saya mendapat tekanan yang menuntut pemilihan digelar pada 6 September, ya, di tengah pandemi. Negara saya sedang menderita, tapi banyak politikus dan otoritas yang menuntut pemilihan sesegera mungkin,” katanya, Senin, 22 Juni lalu.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Iwan Kurniawan

Iwan Kurniawan

Sarjana Filsafat dari Universitas Gadjah Mada (1998) dan Master Ilmu Komunikasi dari Universitas Paramadina (2020. Bergabung di Tempo sejak 2001. Meliput berbagai topik, termasuk politik, sains, seni, gaya hidup, dan isu internasional.

Di ranah sastra dia menjadi kurator sastra di Koran Tempo, co-founder Yayasan Mutimedia Sastra, turut menggagas Festival Sastra Bengkulu, dan kurator sejumlah buku kumpulan puisi. Puisi dan cerita pendeknya tersebar di sejumlah media dan antologi sastra.

Dia menulis buku Semiologi Roland Bhartes (2001), Isu-isu Internasional Dewasa Ini: Dari Perang, Hak Asasi Manusia, hingga Pemanasan Global (2008), dan Empat Menyemai Gambut: Praktik-praktik Revitalisasi Ekonomi di Desa Peduli Gambut (2020).

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus