Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Bangkok dalam gelap

Usaha kampanye penghematan energi di dalam menghadapi pemilu bulan depan & krisis minyak bumi. tiap 4 jam ada giliran gelap di seluruh negeri.(ln)

17 Maret 1979 | 00.00 WIB

Bangkok dalam gelap
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
RESTORAN harus ditutup tengah malam. Acara tv akan berhenti jam 10.30. Pertunjukan film midnight ditiadakan. Beberapa jalan gelap. Bangkok, ibukota Muangthai, bukan sedang latihan jam malam --meskipun di perbatasan pasukan pemerintah berjaga-jaga sehubungan dengan serbuan Vietnam ke Kamboja. Negeri yang kaya beras itu kini sedang bersiap menghadapi pemilu bulan depan, tapi sekaligus sedang krisis minyak bumi. Dan rencana penghematan seperti di atas mungkin akan disetujui oleh Kabinet pekan ini. Sebelumnya, pesawat pendingin ruangan (AC) di banyak kantor pemerintah sudah dimatikan sejak awal Maret. Perdana Menteri Kriangsak sendiri bekerja di kantornya dengan mengenakan hem lengan pendek untuk menahan udara Bangkok yang panas. Iklan berlampu neon di jalanan dimatikan sebelum jauh malam, dan lampu juga dipadamkan secara bergilir. Voltase juga dikurangi. Para pekerja Otorita Perlistrikan Kota sibuk di jalanan mengurus pergantian itu. Di seluruh negeri, selama 4 jam tiap kali ada giliran gelap. Tak semua orang Thai bisa patuh dengan kampanye penghematan ini. Harian Bangkok Post awal Maret misalnya memuat gambar lapangan tenis di Bangkok yang dipergunakan malam hari dengan lampu-lampu besar, seolah-olah tak acuh kepada ikhtiar berhemat. Menteri Perindustrian Kasame bahkan menyatakan ia dikecam sengit karena seruannya agar AC di kantor-kantor resmi dimatikan. Ia juga mengaku terima ancaman lewat telepon. "Tapi apa daya saya?" Sabar, Kesame. Kamis yang lalu Muangthai meneken persetujuan dengan Indonesia untuk permbelian 40.000 ton light crude Sumatera. Menteri Kesamelah yang menandatanganinya, dan di pihak Indonesia Dir-Ut Pertamina Piet Haryono. Pekan ini minyak Indonesia itu bakal datang dari Dumai. "Penjualan ini berdasarkan semangat ASEAN," kata jurubicara KBRI di Bangkok. Tanpa semangat ASEAN -- tapi dengan semangat mendekati Muangthai setelah tegang dengan Vietnam -- datang pula persetujuan RRC. Jum'at yang lalu PM Kriangsak mengumumkan bahwa Cina setuju untuk menaikkan penjualan minyak kasarnya kepada Muangthai, dari 600.000 ton menjadi 800.000 ton tahun ini. Sebaliknya RRC akan membeli 100.000 ton beras dan juga tekstil dari Bangkok. Meskipun begitu, toh sejak pekan ini hanya nightclub dan panti pijat yang masih tetap dibiarkan beroperasi sampai larut malam. Kata seorang pejabat tinggi, itu karena energi cuma dipakai sedikit saja di tempat-tempat itu. Energi bahan bakar, tentu saja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus