BEBERAPA tepi jalan digali dengan sibuknya. Untuk tempat
perlindungan. Para pemuda ditampilkan sedang mendaftarkan diri
dalam mobilisasi umum, dan siaran pemerintah tetap bernada galak
dan waspada. Di Hanoi, pemerintah Vietnam menunjukkan diri siap
tempur. "Gaya hidup dalam perang" diumumkan kembali.
Itu semua sudah tentu sebagian hanya untuk propaganda,
sebagiannya lagi memang untuk berjaga-jaga bila keadaan
memburuk. Pasukan Cina yang menyerbu wilayah Vietnam 17 Pebruari
yang lalu nampak sudah mulai ditarik, tapi dua negara komunis
itu belum berarti akan segera berdamai. Pihak Cina menyatakan
bahwa penarikan mundur tentaranya diganggu, dan pihak Vietnam
menyatakan RRC sedang menyiapkan perang lebih besar. Seorang
pejabat Vietnam pekan lalu dikutip mengatakan, bahwa serbuan 17
Pebruari yang lalu hanya gladen-resik sebelum perang sebenarnya.
Perang besar lagl Buat apa? Di Beijing pekan lalu pemimpin RRC
Deng Xiao-ping sekali lagi menyatakan bahwa serbuannya
dimaksudkan terbatas. Bahkan tak teramat Pentin -- hina, kata
Deng, itulah sebabnya tak perlu diikuti dari dekat oleh pers.
"Kami tak menganggap ini hal besar, hingga perlu dapat coverage
pers," kata Deng.
Satelit
Tapi perang yang "bukan hal besar" itu, seperti dikatakan
seorang pejabat Cina kepada wartawan Washington Post, toh telah
"mengusir 200.000 tentara Vietnam yang memasuki. perbatasan RRC
dalam pelbagai penerobosan selama dua tahun terakhir." Berapa
besar kekuatan Cina untuk mengusir musuh sebanyak itu tak
dijelaskan. Deng Xiao-ping cuma menjawab kepada para wartawan AS
di Beijing: "Satelit anda bisa kasih informasi yang teliti."
Bagaimana hasil pengintipan satelit AS atas perang Vietnam-RRC
kini, belum diketahui secara luas. Tapi ada kesimpulan yang
beredar: pasukan RRC ternyata tak bisa dengan secara dramatis
maju dan merebut sasaran yang strategis. Peralatan, terutama
komunikasi, masih sangat sederhana. Kota Lang Son tak sepenuhnya
dikuasai dalam waktu lama. Suatu litzkrieg seperti yang
ditunjukkan Vietnam di Kamboja tak mampu diperlihatkan Cina.
Padahal musuh baru sedikit menggunakan kekuatan.
Lalu yang jadi soal ialah apa yang dibawa pulang tentara RRC
sebagai oleholeh perang, selain propaganda dan pujian yang
itu-itu juga. Vietnam sendiri belum tentu kapok -- malah mungkin
akan terpaksa membuktikan dia tak kapok memancing konflik. Namun
siapa tahu bahwa dengan perang ini RRC kasih unjuk kepada
satelit AS di antariksa. bahwa tentaranya memang perlu
perlengkapan modern, buat menghadapi Uni Soviet dan kawannya,
Vietnam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini