Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) menobatkan Bashar al-Assad sebagai tokoh dunia paling korup sepanjang 2024. Assad yang digulingkan dari jabatan presiden Suriah oleh kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS), digambarkan sebagai sosok paling brutal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu pendiri Daraj.com sekaligus juri, Alia Ibrahim, menggambar Assad sebagai diktator seperti ayahnya. Dia menyebut Assad dimensi kejahatan dan korupsi yang tak terbayangkan serta menghancurkan kehidupan banyak orang, bahkan di luar perbatasan negaranya sendiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kerusakan politik, ekonomi, dan sosial yang disebabkan oleh Assad, baik di Suriah maupun di kawasan, akan membutuhkan waktu puluhan tahun untuk diatasi," kata Ibrahim, dalam keterangan resmi di website OCCRP pada Selasa, 31 Desember 2024.
OCCRP mencatat janji-janji awal Assad tentang liberalisasi politik dengan cepat berubah menjadi praktik-praktik otoriter. Sebagai bagian dari Musim Semi Arab atau Arab Spring, pemberontakan Suriah 2011 menantang kekuasaannya dan meningkat menjadi perang saudara yang menyiksa yang berlangsung hingga Assad digulingkan bulan ini.
Tentara Suriah pendukung Assad dituduh melakukan pelanggaran HAM besar-besaran, termasuk penyiksaan, pembunuhan, penggunaan senjata kimia, penahanan massal, hingga penargetan warga sipil.
Kejahatan Assad diduga didanai produksi narkoba Captagon dan bentuk-bentuk kejahatan terorganisasi lainnya, seperti penyelundupan manusia dan rokok, pencurian barang antik, dan perdagangan senjata. OCCRP menyebut Assad telah menyebarkan kekerasan, narkoba, dan korupsi ke seluruh wilayah Suriah.
Investigasi OCCRP pada 2023 dengan BBC News Arabic, Suwayda24.com, dan Daraj.com terhadap perdagangan Captagon menunjukkan bagaimana Suriah yang terpuruk menjadi negara narkotika mengadu domba para pengedar narkoba Assad dengan pasukan keamanan di Yordania dan Lebanon. Assad melarikan diri dari Suriah dengan membawa sekitar puluhan miliar dolar kekayaannya untuk hidup di pengasingan yang nyaman di Rusia dan meninggalkan warisan kehancuran di negara asalnya.
Dilansir dari Al Arabiya, Bashar al Assad, yang memimpin Suriah dengan tangan besi selama hampir 25 tahun, menerima tawaran suaka Rusia pada 8 Desember 2024. Langkah tersebut dia lalukan setelah kelompok anti-pemerintahannya berhasil merebut ibu kota Damaskus.
Pengambilalihan itu terjadi setelah kelompok HTS merebut kota-kota penting di seluruh Suriah dalam serangan kilat yang berlangsung kurang dari dua pekan. Setelah rezim Assad jatuh, sebagian besar pejabat pemerintah Suriah, anggota dinas rahasia, dan penjaga penjara bersembunyi. Beberapa dari mereka mencoba melarikan diri ke negara-negara tetangga atau Eropa Barat dengan harapan dapat menghindari tuntutan hukum.
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini