Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Benazir Bhutto merupakan perempuan kelahiran 21 Juni 1953 di Karachi, Pakistan. Ia merupakan politikus, pemimpin, sekaligus perdana menteri perempuan pertama di Pakistan ataupun negara muslim dalam sejarah modern.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Britannica, tepat 1 Desember 1988 atau 34 tahun lalu, Benazir dilantik menjadi Perdana Menteri Pakistan dan kepala pemerintahan sipil pertama sejak pembubaran pemerintahan ayahnya pada 1977.
Latar Belakang Keluarga Benazir Bhutto
Merujuk catatan American Academy of Achievement, Benazir Bhutto terlahir dari keluarga politik terkemuka di Pakistan. Pada usia 16 tahun saja, ia telah meninggalkan tanah kelahirannya untuk belajar di Harvard's Radcliffe College.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Usai mendapat gelar sarjana di Radcliffe, ia melanjutkan pendidikan ke Universitas Oxford di Inggris. Pada 1977, ia berhasil lulus dari Oxford dan mendapatkan gelar keduanya.
Tak lama dari waktu kelulusannya, ayah Benazir Bhutto, Zulfikar Ali Bhutto, terpilih sebagai perdana menteri. Sayang, kekuasaan ini tidak berlangsung lama.
American Academy of Achievement menyebut bahwa beberapa hari setelah kepulangan Benazir, kekuasaan ayahnya direbut oleh kekuatan militer. Kemudian, pada 1979, Zulfikar Ali Bhutto dijatuhi hukuman gantung oleh pemerintahan militer di bawah Jenderal Zia Ul Haq.
Baca: Putra Mendiang Benazir Bhutto Diangkat Menjadi Menlu Pakistan
Benazir Bhutto dalam Pelarian
Sejak peristiwa itu, Benazir Bhutto berulang kali menjadi buron dan tahanan rumah oleh pemerintahan militer sejak 1979 hingga 1984. Akhirnya, pada 1984, ia diizinkan untuk pergi dari Pakistan dan menuju ke Inggris.
Di London, Benazir bersama saudara laki-lakinya mendirikan organisasi bawah tanah guna melawan kediktatoran militer Pakistan. Namun, pada 1985, ketika saudara laki-laki lainnya, Shahnawaz, meninggal dunia, ia kembali ke Pakistan.
Ketika itu, Benazir ditangkap lagi karena dinilai terlibat dalam demonstrasi antipemerintah Pakistan. Namun, tidak lama, Benazir dibebaskan dan terbang lagi ke London.
Kali ini, ia menetap di London hingga awal 1986. Sebab, pada April 1986, ia kembali lagi ke Pakistan dan menyerukan secara terang-terangan pengunduran diri Jenderal Zia Ul Haq yang telah mengeksekusi ayahnya.
Polemik Benazir Bhutto sebagai Perdana Menteri
Setelah dinamika politik dan militer bergejolak pada masa itu, akhirnya Pakistan membuat sistem pemilihan umum bebas untuk pertama kalinya pada 1988.
Masih dari American Academy of Achievement, pada momen pemilihan tersebut, Benazir Bhutto terpilih sebagai Wakil Ketua Partai Rakyat Pakistan (PPP) sekaligus perdana menteri perempuan pertama di negara Islam.
Sayang, hanya dua tahun menjabat sebagai perdana menteri, Presiden Ghulam Ishaq Khan memecat Bhutto dari jabatannya pada 1990. Britannica menyebut bahwa pemecatan ini akibat Benazir tidak dapat berbuat banyak untuk memerangi kemiskinan, korupsi pemerintah, dan kejahatan yang meningkat di Pakistan.
Namun, pada 1993, ia terpilih kembali sebagai perdana menteri dengan kampanye antikorupsi. Kali ini, American Academy of Achievement menyebut bahwa Benazir berhasil membawa listrik ke pedesaan hingga membangun sekolah di seluruh negeri.
Namun, sama dengan kepemimpinannya pada periode pertama, kali ini, Benazir Bhutto menjabat sebagai perdana menteri selama tiga tahun saja, 1993 - 1996. Pemecatan Benazir ini dinilai tidak lepas dari gejolak politik pemerintahan di Pakistan.
Benazir Bhutto Mati Dibunuh
Setelah dipecat sebagai perdana menteri pada 1996, Benazir Bhutto dijatuhi hukuman penjara hingga lima tahun pada 1999 akibat diduga menerima suap dari sebuah perusahaan asal Swiss.
Setelah bebas dari penjara, Benazir Bhutto dikabarkan belum banyak melakukan aktivitas politik ataupun perjuangan demokrasi.
Namun, pada Desember 2007, saat ia memutuskan untuk berkampanye guna menyambut pemilihan yang akan datang, Benazir Bhutto dibunuh oleh sekelompok orang tak dikenal. Benazir Bhutto tewas pada 27 Desember 2007 di Rawalpindi, Pakistan saat berusia 54 tahun.
ACHMAD HANIF IMADUDDIN
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.