Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Hari ini 34 tahun lalu, momentum bersejarah tercipta di Pakistan yakni PM Pakistan wanita pertama. Ketika itu, Benazir Bhutto secara resmi dilantik menjadi PM Pakistan. Hal ini membuatnya menjadi pemimpin perempuan pertama di sebuah negara Islam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip History, Benazir Bhutto lahir pada 21 Juni 1953, di Karachi, SE Pakistan. Ia merupakan anak tertua dari Zulfikar Ali Bhutto, presiden keempat dan perdana menteri kesembilan Pakistan.
Kembali ke Pakistan dan Prahara Politik
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Benazir kembali ke Pakistan pada tahun 1977, dan ditempatkan di bawah tahanan rumah setelah adanya kudeta militer pimpinan Jenderal Mohammad Zia ul-Haq yang menggulingkan kekuasaan ayahnya. Sang ayah dijatuhi hukuman gantung pada 1978 usai ia dinyatakan bersalah oleh Pengadilan Tinggi Lahore dalam komplotan yang membunuh lawan politiknya. Benazir pun mewarisi kepemimpinan Partai Rakyat Pakistan (PPP) bentukan Zulfikar Ali Bhutto.
Mengutip Britannica, setelah sempat hijrah ke Inggris pada 1984-1986, Benazir kembali ke Pakistan setelah pencabutan darurat militer. Ia kemudian menjadi tokoh utama dalam oposisi politik terhadap Zia yang ketika itu menjabat sebagai presiden.
Pada 1988, Zia terbunuh dalam kecelakaan pesawat misterius sehingga meninggalkan kekosongan kekuasaan di pusat politik Pakistan. Dalam pemilihan berikutnya, PPP memenangkan jumlah kursi terbanyak di Majelis Nasional. Pada 2 Desember 1988, Benazir kemudian menjadi perdana menteri wanita pertama di negara itu dan kepala pemerintahan sipil pertama sejak pembubaran pemerintahan ayahnya pada tahun 1977.
Setelah memangku jabatan tersebut, wanita kelahiran 1953 ini mendirikan pusat Studi Wanita di lima universitas di Islamabad, Karachi, Quetta, Peshawar, dan Lahore. Ia juga mendirikan First Women Bank untuk memenuhi kebutuhan finansial para wanita. Bank kemudian mendanai skema kredit skala kecil untuk perempuan yang kurang beruntung.
Benazir berupaya untuk memperjuangkan demokrasi tetap menjadi warisan abadi yang sangat dihormati di antara para pesaingnya. Beberapa universitas dan gedung-gedung publik di Pakistan menyandang nama Benazir Bhutto. Selain itu, sepak terjangnya mempengaruhi sejumlah aktivis, termasuk peraih Nobel Perdamaian, Malala Yousafzai.
Benazir Bhutto dibunuh pada 27 Desember 2007 oleh seorang pengebom bunuh diri berusia 15 tahun bernama Bilal ketika dirinya mengikuti rapat umum kampanye pemilihan di Rawalpindi, Pakistan. Serangan itu juga menewaskan 28 orang lainnya dan melukai sedikitnya 100 lainnya.
HATTA MUARABAGJA
Baca juga: PM Pakistan Imran Khan Digulingkan dari Jabatan Setelah Kunjugannya Moskow