Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Bersatu-perang-pecah

Kronologi kesepakatan yaman bersatu hingga meledaknya perang saudara.

21 Mei 1994 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

*Mei 1988: Pertemuan puncak kedua negara sepakat mempersiapkan langkah penyatuan kedua Yaman itu.*Mei 1989: Penyatuan diawali dengan kesepakatan bahwa Provinsi Shebwah (Selatan) dan el-Beidhaa (Utara) adalah wilayah bersama Utara-Selatan. Keduanya terletak di perbatasan Yaman Utara-Selatan. *November 1989: Perundingan lebih rinci untuk penyatuan Yaman Utara-Selatan di Aden. Alternatif bentuk penyatuan: federasi, konfederasi, atau penyatuan sebagai negara kesatuan penuh. Calon konstitusi baru Yaman Bersatu ditandatangani oleh Presiden Yaman Utara Abdullah Saleh dan Sekjen Partai Sosialis Yaman Selatan Al-Baidh. (Yaman Selatan, setelah pendukung utamanya Uni Soviet runtuh, ingin mencari teman di kawasan Arab. Keadan ekonominya, ketika itu, tak terlalu bagus, dan rezim yang berkuasa pun tertutup. Itu antara lain yang mendorong Yaman Selatan bergabung dengan Utara, agar lebih terbuka). *Mei 1990: Ketua Partai Sosialis Yaman Selatan, Ali Salim al- Baidh, membuat kejutan dalam perundingan. Ia setuju penyatuan penuh dengan Utara ketika Presiden Ali Abdullah Saleh dari Utara berada di Aden. Tanggal 22 Mei, Negara Yaman Bersatu diumumkan. *30 November 1990: dinyatakan sebagai Hari Penyatuan Yaman. *September 1991: Terjadi kerusuhan di Aden karena kelompok sosialis tak setuju dengan penyatuan itu. Pemerintah melakukan penculikan sejumlah tokoh kelompok sosialis. Korbannya sekitar 151 orang. *April-Juni 1992: Al-Baidh akhirnya solider dengan rakyatnya. Ia tak mau lagi berkantor di Sanaa sebagai dewan kepemimpinan kolektif pimpinan Ali Abdullah Saleh. Sikap ini dianggap Utara sebagai mbalelo atau perlawanan. *9-11 Desember 1992: Demo marak di berbagai kota di Yaman, memprotes kebijaksanaan ekonomi dan korupsi. Aparat keamanan menahan 300 orang yang dituduh sebagai penggeraknya. Rangkaian aksi unjuk rasa itu makan korban 10 orang tewas. *Februari 1993: Aden diterjang banjir. Presiden Ali Abdullah Saleh berkunjung ke sana. Ada demo, tapi Abdullah Saleh dan Al- Baidh sempat rujuk. *April 1993: Salim al-Baidh mogok lagi. Ia tak mau berkantor di ibu kota Yaman, Sanaa -- hingga pemilu multipartai 27 April 1993. Alasannya, Utara dianggap hanya mau mencaplok Selatan. *Desember 1993: Kondisi ekonomi Yaman memburuk. Baik Utara maupun Selatan mulai memobilisasi pasukannya ke perbatasan. *20 Februari 1994: Untuk pertama kalinya bentrokan meletus antara pasukan Brigade el-'Amaaliqah dari Utara dan Brigade Medram, milisi Partai Sosialis Yaman Selatan, di dua kota: Zanjibar dan Modiyah -- di Selatan. *26 Maret 1994: Terjadi baku tembak di Shebwah. Penyulutnya, munculnya kembali Ahmad Musaa'eed Hussein, seorang perwira anak buah bekas presiden Yaman Selatan, Ali Naseer Muhammad, yang digulingkan (kini mendapat suaka politik di Syria). Ia datang ke Selatan bersama pasukan Yaman Utara. *27 April 1994: Terjadi bentrok di Emran, sebelah utara Sanaa. Korbannya, 300 orang tewas. Dan resmilah genderang perang Utara-Selatan dipukul. *4 Mei 1994: Perang berkobar lebih luas. Sanaa dan Aden menjadi sasaran peluru kendali dan serangan udara. Kedua pihak saling menuduh: tak sungguh-sungguh mau bersatu. DP

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus