Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

Raja Salman dan Putin bersepakat Saudi membeli senjata sistem pertahanan udara S-400 senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun.

6 Oktober 2017 | 11.28 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin berbincang dengan Raja Arab Saudi Salman di Kremlin di Moskow, Rusia, 5 Oktober 2017. Empat hari di Rusia, Raja Salman akan membicarakan tentang minyak dan konflik Suriah. REUTERS
Perbesar
Presiden Rusia Vladimir Putin berbincang dengan Raja Arab Saudi Salman di Kremlin di Moskow, Rusia, 5 Oktober 2017. Empat hari di Rusia, Raja Salman akan membicarakan tentang minyak dan konflik Suriah. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia dan Arab Saudi telah menyetujui sejumlah kesepakatan bernilai miliaran dolar dalam kunjungan kenegaraan pertama dan bersejarah Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Moskow. Seperti dilansir Independent pada 5 Oktober 2017, Raja Salman dan Putin  akan menandatangani kesepakatan pembelian senjata senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun pada pertemuan WTO akhir Oktober mendatang.

Baca: Liburan ke Maroko, Raja Salman Habiskan Duit Rp 1,3 Triliun

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Perjanjian awal ini adalah tentang Saudi membeli sistem pertahanan udara, yakni rudal S-400 Rusia. Kesepakatan tersebut diumumkan pada Kamis, 5 Oktober 2017, saat Presiden Rusia Vladimir Putin menjadi tuan rumah bagi Raja Arab Saudi pertama yang mengunjungi Rusia untuk melakukan pembicaraan di Kremlin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain membeli rudal antipesawat S-400, Arab Saudi bersiap membeli sistem peluru kendali antitank, roket, dan beberapa peluncur roket.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan pembicaraan antara Putin dan Raja Salman dipusatkan pada kesamaan di antara kedua negara.

"Kedua pemimpin berdiskusi terkait dengan hal-hal yang ramah serta substansial berdasarkan keinginan Moskow dan Riyadh untuk secara konsisten mengembangkan kemitraan yang saling menguntungkan di semua bidang," kata Lavrov dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir.

Baca: Arab Saudi Siapkan Rp 266 Triliun Untuk Infrastruktur di Amerika

Lavrov berujar, dua pemimpin tersebut telah bersepakat mengenai pentingnya memerangi teror serta menemukan solusi damai terhadap konflik di Timur Tengah dan atas prinsip integritas teritorial.

Rusia dan Arab Saudi berada di sisi yang berlawanan dalam konflik di Timur Tengah, termasuk Suriah. Moskow mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad, sementara Riyadh mendukung oposisi.

Selain itu, keduanya bertentangan dalam konflik Yaman. Sebuah koalisi pimpinan Saudi telah mengebom pemberontak Houthi di Yaman sejak 2015 dan mendapat kecaman dari Moskow.

Kedua negara juga mengisyaratkan bahwa kemungkinan akan ada kerja sama lebih lanjut untuk mengangkat harga minyak, sumber kehidupan ekonomi Rusia dan Arab Saudi. Para menteri Rusia juga berharap delegasi Saudi yang dipimpin Raja Salam akan membawa investasi ke Rusia.

AL JAZEERA | INDEPENDENT | YON DEMA

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus