Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Bila Ia Lenyap Dari Gambar...

Pembesar atau kader RRC yang tak disukai lagi dan tersingkir, secara politis ia telah mati. Gambar mereka bersama tokoh yang masih berkuasa dihilangkan bila disiarkan.(ln)

7 Mei 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI RRC, apabila seorang pembesar atau kader terkemuka tidak disukai lagi dan tersingkirkan. maka secara politis ia mati. Di mana ia berada tak pernan diberitakan. Mungkin ia ada di "tengah massa rakyat untuk belajar kembali", mungkin pula, di penjara atau kam-kam konsentrasi yang resminya bernama "kam untuk belajar kembali". Boleh jadi pula -- kalau kesalahannya tidak terlalu berat - ia berada di tengah-tengah kawan senasibnya bermain mahyong, ceki atau bridge sambil minum teh atau anggur maotai. Andaikata mati pun, kematiannya tak akan diberitakan. Jadi, sampai sekarang kita tak tahu apa yang terjadi atas diri si bekas presiden Liu Shao-chi yang diganyang sepuluh tahun yang lalu. Kita pun tak tahu dengan pasti apakan benar Lin Piao telah tewas karena pesawat yang akan melarikannya ke Uni Soviet jatuh di Manchuria. Dan banyak lagi deretan nama-nama lain yang "lenyap" setelan tahun 1949. Untuk mengetahui apakah seseorang telah "mati politik", caranya macam-macam. Ada yang memonitor siaran radio dari daratan Cina dan mencatat siapa-siapa saja yang hadir atau mengucapkan pidato pada upacara, peringatan resmi, konperensi atau macam-macam seminar, atau penerimaan tamu negara. Seorang pemimpin atau kader utama yang "mati politik" tak akan pernah muncul dalam kesempatan-kesempatan seperti itu. Sebaliknya seorang yang "mati politik" yang akan "dihidupkan kembali", biasanya akan muncul pada peristiwa-peristiwa penting tersebut. Ambil saja Teng Hsiao-ping. Ia muncul kembali di muka umum untuk pertama kalinya suatu saat di tahun 1973 pada suatu resepsi untuk menghormati seorang tamu negara - setelah dalam pengasingan hampir 10 tahun lamanya. Yang lebih mudah adalah membaca penerbitan resmi. Biasanya seorang penggede yang mulai tak disukai, akan diserang secara terselubung. Agak sukar untuk memahaminya karena nama tak pernah disebut. Misalnya saja, mereka yang jadi sasaran pada awal Revolusi Kebudayaan hanya disebut sebagai "pejalan kapitalis" yang "memegang kekuasaan di dalam partai". Liu Shao-chi sendiri pada mulanya mendapat julukan "Krushchev Cina", tanpa menyebut namanya Pada waktu Teng Hsiao-ping dikritik setahun yang lalu ia hanya disebut sebagai "orang yang ingin membalikkan hasil-hasil Revolusi Kebudayaan". Barulah apabila si korban secara resmi telah dipecat, namanya akan disebut secara terbuka dalam artikel atau berita - yang tentu saja menyerang, menjelek-jelekkan atau pun menggugat kesalahannya di masa lalu. Cara lain yang lebin menarik adalah memperhatikan foto-foto yang dimuat dalam pers resmi RRC seperti Jen-min Jih-pao, Kuang-ming Jih-pao atau penerbitan berbahasa Inggeris atau asing lain untuk konsumsi luar negeri. Misalnya Peking Review, China Pictorial, People's China dan lain-lain. Apabila seorang tokoh telah "mati politik", maka foto-fotonya akan lenyap dari peredaran. Bahkan dalam potret yang pernah ditunjukkan kepada umum pun, gambar si tokoh tersebut akan kena sensor. Di halaman ini dimuat beberapa contoh. Pasanan gambar pertama: yang kiri dibuat pada tahun 1947, ketika Mao Tse-tung dengan disertai Chiang Ching dan pengawal-pengawalnya mengadakan perjalanan dengan kuda. Di belakang sekali dengan naik kuda adalah Chiang Ching. Gambar di bawahnya adalah foto sama yang direvisi. Chiang Chin telah lenyap. Gambar ini muncul dalam China Pictorial, Oktober 1976, hanya dua atau tiga minggu setelah Chiang Ching dan kawan-kawannya disingkirkan. Manipulasi ini dipergoki oleh Strobe Talbott, seorang koresponden majalah Time di Washington DC. Pasangan gambar kedua dibuat ketika para pemimpin Peking menerima ucapan duka cita dari orang asing atas meninggalnya Mao. Gambar pertama diumumkan sebelum Hua Kuo-feng mengadakan kudeta terhadap "Komplotan Empat". Gambar di bawahnya disiarkan setelah kudeta. Keempat orang itu lenyap dan orang yang berdiri di sebelah "Komplotan Empat" digeser ke sebelah Hua. Pasangan ketiga: rapat umum untuk menghormati almarhum Mao. 18 September di Lapangan Tien An Men. Gambar pertama muncul dalam Peking Review no. 39 (24 September 1976, hal. 10-11). Dari kiri ke kanan: Li Hsiennien, Chil Ching, Chang Chun-chiao, Wang Hung-wen, Hua Kuo-feng, Yeh Chien-ying, Soong Ching-ling dan Yao Wen-yuan. Gambar di bawahnya muncul dalam Cina Picforial Nopember 1976. "Komplotan Empat" telah lenyap dari gambar. Mereka telah "mati politik". Mungkin saja para pemimpin RRC kini balas dendam: Chiang Ching pernah melakukan hal yang sama - begitu ia dituduh. (lihat box)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus