Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia pada Kamis, 26 Desember 2024, diurutan pertama berita tentang kondisi terbaru di Sudan yang membuat Antonio Guterres Sekjen PBB khawatir karena tingkat kelaparan di negara itu sudah memburuk khususnya di beberapa daerah di tengah konflik.
Diurutan kedua top 3 dunia, berita tentang Japan International Cooperation Agency (JICA), yang mengucurkan pinjaman kepada Indonesia senilai ¥38,693 miliar atau Rp3,9 triliun. Pinjaman itu untuk mendanai program Pengurangan Risiko Bencana Gunung Berapi dan Pengembangan Terpadu Pelabuhan Perikanan serta Pasar Ikan Internasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut top 3 dunia selengkapnya :
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Sekjen PBB Antonio Guterres Prihatin Ketahanan Pangan di Sudan Memburuk
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Selasa, 24 Desember 2024, mengutarakan kekhawatiran atas meningkatnya kerawanan pangan di Sudan, dan memperingatkan kondisi kelaparan di beberapa daerah di tengah konflik.
"Sekjen merasa khawatir dengan situasi ketahanan pangan yang memburuk dengan cepat di Sudan, karena akses terhadap pangan dan gizi bagi jutaan orang di seluruh Sudan terus memburuk menurut Klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu (IPC)," kata juru bicara Guterres, Stephanie Tremblay dalam sebuah pernyataan.
Dalam laporan tersebut dijelaskan Komite Peninjauan Kelaparan IPC telah menunjukkan kondisi kelaparan terjadi di sedikitnya lima lokasi di Sudan. Kamp-kamp pengungsian di Darfur Utara dan Pegunungan Nuba bagian barat di Kordofan Selatan sebagai daerah berisiko. Selain itu, lima daerah lain juga dianggap berisiko kelaparan dalam beberapa bulan mendatang
Lebih dari 24,6 juta orang di Sudan - lebih dari separuh penduduk - menghadapi tingkat kerawanan pangan akut yang tinggi akibat konflik. Pertempuran yang sedang berlangsung dan pembatasan pergerakan pasokan dan personel bantuan terus membahayakan operasi penyaluran bantuan.
Baca selengkapnya di sini
2. Jepang Beri Pinjaman Rp 3,9 Triliun untuk Sektor Kebencanaan dan Perikanan Indonesia
Jepang, melalui Japan International Cooperation Agency (JICA), kembali memberikan pinjaman kepada Indonesia senilai ¥38,693 miliar atau Rp3,9 triliun. Kepala Bagian Ekonomi Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Ueda Hajime, menuturkan pinjaman itu disahkan melalui penandatanganan dua perjanjian oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI Abdul Kadir Jailani.
Pinjaman ini akan diberikan kepada dua sektor, yaitu sektor Pengurangan Risiko Bencana Gunung Berapi senilai ¥23,148 miliar atau Rp2,3 triliun dan sektor Pengembangan Terpadu Pelabuhan Perikanan dan Pasar Ikan Internasional tahap 1 senilai ¥15,545 miliar atau Rp 1,6 triliun.
Berkenaan dengan pinjaman ini, Kepala Perwakilan JICA di Indonesia dan ASEAN, Takeda Sachiko, mengungkap ada sejumlah persyaratan peminjaman. Diantaranya masing-masing pinjaman akan dikenakan suku bunga tetap 1,6 persen untuk sektor Pengurangan Risiko Bencana Gunung Berapi dan suku bunga tetap 1,8 persen untuk sektor Pengembangan Terpadu Pelabuhan Perikanan dan Pasar Ikan Internasional.
Suku bunga itu meliputi 0,2 persen per tahun untuk konsultan sedangkan masa pengembalian dana selama 30 tahun, termasuk masa tenggang 10 tahun dengan masa pengadaan tidak terikat atau untied.
Baca selengkapnya di sini
3. Israel Gagal Penuhi Janji Amankan Bantuan untuk Warga Gaza dari Penjarahan
Tiga sumber di PBB dan Pemerintah Amerika Serikat mengungkap Israel gagal menindak tegas aksi penjarahan oleh geng-geng bersenjata yang menyerang truk-truk pembawa bahan makanan di Gaza pada pertengahan Oktober 2024, mengingat Israel sudah berjanji membantu mengatasi kelaparan di Gaza.
Komitmen Israel membantu kemanusiaan di Gaza itu, tidak dipublikasi ke publik dan dianggap seperti sebuah terobosan karena sejak awal meletup perang Gaza pada Oktober 2023, dunia internasional sudah meminta bantuan Israel agar mengatasi isu kemanusiaan di Gaza. Pasukan pertahanan Israel (IDF) hanya fokus pada pertempuran melawan Hamas dan membatasi tindakan pada geng-geng bersenjata yang beroperasi di sebagian wilayah di Gaza di bawah kendali Israel
Juru bicara IDF menolak berkomentar terkait hal yang disepakati pada Oktober lalu dan soal penjarahan. IDF hanya meyakinkan telah melakukan tindakan besar yang memungkinkan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza
Baca selengkapnya di sini
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini