Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Bom yang Dijatuhkan Israel di Gaza Lampaui Perang Dunia II

Israel telah menjatuhkan 70 ribu ton bom di Jalur Gaza sejak Oktober 2023 atau melampaui gabungan jumlah bom yang digunakan Perang Dunia II

5 Juni 2024 | 07.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Israel menjatuhkan 70 ribu ton bom di Jalur Gaza sejak Oktober tahun lalu, atau jauh melampaui gabungan jumlah bom yang digunakan di Dresden, Hamburg, dan London selama Perang Dunia II.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Diperkirakan Israel telah menjatuhkan lebih dari 70 ribu ton bahan peledak di Jalur Gaza sebagai tambahan atas operasi buldosernya, yang mengakibatkan hancurnya semua bangunan pada jarak hingga satu kilometer di timur dan utara jalur tersebut untuk menciptakan apa yang disebut zona penyangga," demikian keterangan Euro-Med Human Rights Monitor.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut berbagai perkiraan, termasuk arsip dari New York Times, selama Perang Dunia II berlangsung, Jerman membom London dengan menjatuhkan sekitar 18.300 ton bom antara tahun 1940 dan 1941. Sedangkan Hendrik Althoff, seorang peneliti di Departemen Sejarah di Universitas Hamburg mengatakan sekutu menjatuhkan 8.500 ton bom di Hamburg pada musim panas 1943. Sekutu juga menggunakan 3.900 ton bom di Dresden pada Februari 1945 berdasarkan catatan sejarah.

Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Gaza sebagai balasan atas serangan kelompok Hamas, pada 7 Oktober 2023. Menurut otoritas kesehatan setempat, lebih dari 36.500 warga Palestina telah tewas di Gaza dan hampir 83.000 orang lainnya terluka.

Hampir delapan bulan selama perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah terbatasnya akses terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan. Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang dalam putusan terbarunya telah memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di Rafah, tempat 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum invasi pada 6 Mei lalu.

Komisioner Tinggi HAM PBB Volker Turk mendukung proposal yang diumumkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk meredakan perang Gaza. Berbicara saat konferensi pers pada Selasa, 4 Juni 2024, ia menggambarkan situasi di Palestina “sangat buruk”.

Turk mengatakan norma dan standar perilaku perang telah dilanggar secara brutal di Gaza, maka setiap inisiatif yang dapat mengakhiri permusuhan akan disambut baik.

“Kami hanya bisa berharap hal ini dapat tercapai, karena situasi kemanusiaan ... kami bahkan tidak tahu bagaimana menjelaskannya lagi. Ini sangat berbahaya. Ini lebih dari bencana besar,” kata Turk pada konferensi pers di akhir kunjungannya selama dua hari di Malaysia.

Sumber: Anadolu

Pilihan editor: Mahmoud Ahmadinejad Siap Maju Kembali sebagai Capres Iran, Ini Profil Eks Presiden Iran 2005-2013

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus