Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Berlin -Dikutip dari Britannica, mulanya Partai Nazi bernama Partai Buruh Jerman didirikan oleh Anton Drexler, seorang pandai besi asal Munich pada tahun 1919.
Namun, berkat energi dan kepiawaian pidatonya, Adolf Hitler mampu mengambil alih partai dan mengganti namanya menjadi Partai Buruh Sosialis Nasional Jerman pada tahun 1920.
Awal Mula Partai Nazi
Pada masa awal ini, kepemimpinan Hitler belum begitu kuat. Sebagaimana dilansir oleh encyclopedia.ushmm.org, ia dipenjara atas dugaan pemberontakan terhadap pemerintahan demokratis Jerman pada tahun 1923. Kelak, peristiwa pemberontakan ini dikenal sebagai Peristiwa Munich Putsch.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari lima tahun hukuman penjara yang dijatuhkan, Hitler hanya menjalani delapan bulan masa kurungan. Alhasil, Hitler keluar dari penjara pada 20 Desember 1924.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam jeruji besi di Landsberg, Adolf Hitler menulis buku hasil pemikirannya bertajuk Mein Kampf, yang diterbitkan setelah keluar dari bui, yakni pada 18 Juli 1925.
Dikutip dari Britannica, keanggotaan Partai Nazi langsung meningkat usai bebasnya Hitler. Anggota partai Nazi yang semula hanya 25.000 anggota pada tahun 1925 meningkat menjadi 180.000 anggota pada tahun 1929.
Di kursi parlemen, Nazi juga mulai mendapat kepercayaan dari rakyat. Pada tahun 1928, Nazi hanya mendapat 800.000 suara ketika pemilihan, tetapi langsung meningkat lebih dari sepuluh kali lipat, yaitu 14.000.000 suara pada tahun 1932.
Lantas, apa sebenarnya yang menyebabkan Nazi mampu berkembang sebesar dan secepat itu?
Sebab-Sebab Kebangkitan Kekuatan Nazi
Dikutip dari TheHolocaustExplained.org, setidaknya terdapat empat penyebab keberhasilan kebangkitan Partai Nazi.
- Reorganisasi dan Konferensi Bamberg
Hitler melakukan restrukturisasi ulang partai dengan menyatukan kelompok sosialis dan nasionalis dalam partai. Kemudian, pada bulan Februari 1926, ia menyelenggarakan Konferensi Bamberg. Hasil utama dalam konferensi ini adalah mengubah Partai Nazi dari organisasi paramiliter yang berfokus pada penggulingan republik dengan paksa, menjadi organisasi yang berfokus pada perolehan kekuasaan melalui pemilihan umum dan dukungan rakyat.
- Peran Schutzstaffel (SS) dan Sturmabteilung (SA)
Meskipun Nazi berkeinginan memperoleh kekuasaan secara demokratis, partai ini tetap memiliki organisasi sayap kanan dengan sifat paramiliter, yaitu SS dan SA.
Rudolf Hess, Wakil Fuhrer Nazi Jerman. [www.veteranstoday.com]
Secara umum, keanggotaan dari dua organisasi tersebut dipilih berdasarkan kemurnian ras, kepatuhan, dan kesetiaan terhadap Hitler. Partai Nazi menggunakan kedua kekuatan ini untuk menakut-nakuti oposisi sehingga menjadi subordinasi atau bahkan melenyapkan mereka sepenuhnya.
- Propaganda
Nazi memperbesar pengaruhnya melalui kegiatan propaganda melalui ragam kombinasi media, seperti film, radio, poster, ataupun surat kabar. Persuasi utama dalam propaganda ini adalah pembangunan citra bahwa Hitler merupakan sosok pemimpin kuat dan stabil yang dibutuhkan Jerman untuk menjadi kekuatan besar lagi. Otak dari propaganda ini adalah Joseph Goebbels yang kelak menjadi Menteri Propaganda ketika Hitler menjabat sebagai Kanselir Jerman.
- Penunjukan Hitler sebagai Kanselir
Puncak dari kekuatan Nazi adalah ketika Hitler berhasil menjadi Kanselir Jerman sejak tahun 1933 - 1945. Setidaknya, dibutuhkan ketidakstabilan ekonomi dan politik serta kegagalan kanselir sebelumnya untuk Hindenburg, Presiden Jerman kala itu, untuk menunjuk Hitler sebagai Kanselir. Sejak menjadi Kanselir, Hitler dan partainya, Nazi, memiliki kuasa penuh atas pengorganisasian negara dan pemerintahan Jerman.
Nazi dan Perang Dunia II
Melalui perkembangan dan peningkatan pengaruh Partai Nazi itulah, kediktatoran dan ambisi Hitler turut menyulut peristiwa Perang Dunia II. Sebagaimana dikutip dari historyhit.com, salah satu penyebab pecahnya Perang Dunia II tidak lain disebabkan oleh ambisi Hitler untuk melakukan ekspansi wilayah kekuasaan Jerman hingga Eropa Tengah dan Rusia.
ACHMAD HANIF IMADUDDIN
Baca juga : Daftar 6 Monumen Kontroversial di Dunia, Ada Apa?
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.