Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Korea Selatan pada Jumat, 17 November 2023, menuntut hukuman lima tahun penjara bagi bos Samsung Electronics Jay Y. Lee atas tuduhan penipuan akuntansi dan manipulasi harga saham yang melibatkan merger afiliasi Samsung senilai US$8 miliar atau sekitar Rp 124 triliun pada 2015.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lee membantah melakukan kesalahan. Sidang tersebut merupakan sidang terakhir di pengadilan tingkat rendah sebelum dikeluarkannya putusan, yang diperkirakan akan berlangsung dalam beberapa bulan, mengakhiri persidangan yang telah berlangsung selama tiga tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kasus ini adalah yang terakhir terhadap Lee, yang telah diampuni atas hukuman sebelumnya yang terpisah dan tahun lalu mengukuhkan posisi kepemimpinannya di Samsung sebagai kepala eksekutif. Selama persidangan pada Jumat, jaksa mengatakan kepada Pengadilan Distrik Pusat Seoul bahwa Lee, 55, dan mantan eksekutif lainnya telah melanggar Undang-Undang Pasar Modal sehingga memungkinkan terjadinya merger pada tahun 2015 yang membantu Lee mengambil kendali lebih besar atas perusahaan andalan grup tersebut, Samsung Electronics.
Jaksa menuduh keterlibatan para eksekutif dalam merger afiliasi grup Samsung C&T dan Cheil Industries termasuk manipulasi harga saham dan kesalahan lain yang membantu mereka memperoleh keuntungan dengan mengorbankan investor minoritas.
“Para terdakwa merusak fondasi pasar modal untuk memudahkan suksesi pemimpin,” kata jaksa.
“Mereka menyalahgunakan wewenang yang diberikan oleh perusahaan dan pemegang saham untuk kepentingan pribadi pemimpin kelompok dan menyalahgunakan ketidakseimbangan informasi yang ekstrem.”
Lee dan para eksekutifnya membantah melakukan kesalahan, dengan mengatakan proses merger dan akuntansi yang dipermasalahkan oleh jaksa adalah bagian dari aktivitas manajemen normal. Argumen terakhir para terdakwa akan disidangkan pada Jumat nanti.
Lee menghadiri sidang pada Jumat. Sekelompok kecil pendukung meneriakkan namanya di luar pengadilan saat istirahat, sementara para pengkritiknya meneriakinya dengan marah.
Para analis mengatakan, tergantung pada keputusan yang diambil, Lee akan merasa lebih mudah atau lebih sulit untuk membentuk masa depan Samsung Electronics dan afiliasinya. Pembebasan akan memberinya lebih banyak ruang untuk mengambil keputusan strategis yang besar, khususnya dalam merger dan akuisisi.
Lee sebelumnya dihukum karena menyuap mantan Presiden Korea Selatan Park Geun-hye dan dipenjara selama total 18 bulan dari tahun 2017 hingga 2021. Dia kemudian dibebaskan pada tahun 2021 dan diampuni pada 2022.
REUTERS