Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Bos Yakuza Jepang Akui Selundupkan Bahan Nuklir ke AS

Pemimpin Yakuza Jepang ditangkap otoritas AS karena menyelundupkan bahan nuklir. AS bekerja sama dengan sejumlah negara termasuk Indonesia.

9 Januari 2025 | 16.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Takeshi Ebisawa berpose dengan peluncur roket saat pertemuan dengan seorang informan dan dua petugas polisi Denmark yang menyamar di sebuah gudang di Kopenhagen, Denmark 3 Februari 2021. U.S. Magistrate Judge/Southern District of New York/Handout via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin sindikat Yakuza Jepang didakwa oleh otoritas AS karena menyelundupkan bahan nuklir dari Myanmar. Ia mengaku bersalah pada Rabu, 8 Januari 2025, menurut Departemen Kehakiman AS dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh Reuters.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Takeshi Ebisawa, 60, warga Jepang, mengaku bersalah di Manhattan, New York, atas tuduhan berkonspirasi dengan jaringan rekannya untuk menyelundupkan bahan nuklir. Ia memasukkan uranium dan plutonium tingkat senjata, dari Myanmar ke negara lain, kata Departemen Kehakiman AS., Ebisawa juga mengaku bersalah atas tuduhan perdagangan narkotika internasional dan senjata.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada Februari 2024, otoritas AS mendakwa pemimpin Yakuza Jepang ini dengan tuduhan berkonspirasi menyelundupkan bahan nuklir dari Myanmar untuk digunakan oleh Iran dalam senjata nuklir. Dia juga sebelumnya didakwa menjual narkotika internasional dan pelanggaran senjata api pada 2022.

"Seperti yang diakuinya di pengadilan federal hari ini, Takeshi Ebisawa secara terang-terangan menyelundupkan material nuklir, termasuk plutonium tingkat senjata, dari Burma (Myanmar)," kata Penjabat Jaksa AS Edward Kim untuk Distrik Selatan New York.

"Pada saat yang sama, ia berupaya mengirim heroin dan metamfetamin dalam jumlah besar ke Amerika Serikat dengan imbalan persenjataan berat seperti rudal permukaan-ke-udara yang akan digunakan di medan perang di Myanmar. Ia juga mencuci uang narkoba dari New York ke Tokyo."

Rencana Ebisawa tercium penegak hukum. AS berhasil menghetikan penyelundupan itu melalui kerja sama antara otoritas di AS, Indonesia, Jepang dan Thailand.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus