Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin dan timpalannya dari Belarusia Alexander Lukashenko memuji hubungan kedua negara yang makin erat usai pertemuan di Minsk pada Senin, 19 Desember 2022. Putin dan Lukashenko hampir tidak menyebutkan perang yang berkecamuk di dekat Ukraina pada konferensi pers bersama usai persamuhan itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat jumpa pers, Putin dan Lukashenko kompak memberikan jawaban mereka soal keselarasan ekonomi, industri dan pertahanan yang semakin dekat antara dua bekas negara Soviet itu.
Tidak ada satu pun wartawan yang diundang untuk berbicara dan menanyakan kepada Putin dan Lukashenko mengenai perang Rusia di Ukraina. Lukashenko beberapa kali mengatakan tidak akan menggiring negaranya ke Ukraina.
Pasukan Rusia menggunakan Belarusia sebagai landasan peluncuran untuk serangan gagal mereka di ibu kota Ukraina, Kyiv, pada Februari 2022. Militer Rusia dan Belarusia juga sudah berlatih bersama selama berbulan-bulan.
Komandan pasukan gabungan Ukraina Serhiy Nayev mengatakan dia yakin pembicaraan Minsk akan membahas agresi lebih lanjut terhadap Ukraina. Menurut pendapatnya, juga pantauan di lapangan akan ada keterlibatan yang lebih luas dari angkatan bersenjata Belarusia dalam operasi melawan Ukraina.
Oposisi politik Belarusia takut akan aneksasi atau "penyerapan" Rusia atas tetangga Slavianya yang jauh lebih kecil itu.
Seperti Rusia, Belarusia telah dirugikan oleh sanksi ekonomi Barat. Sementara pihak yang berseberangan dengan kekuasaan sebagian besar didorong ke penjara, pengasingan atau pembungkaman.
Baik Putin maupun Lukashenko menolak gagasan itu. Menurut Putin, Rusia tidak tertarik menyerap siapa pun.
"Tidak ada gunanya dalam hal ini. Ini bukan pengambilalihan, ini masalah penyelarasan kebijakan," kata Putin.
Ditanya tentang komentar ini, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Ned Price mengatakan pernyataan itu harus dianggap sebagai "ketinggian ironi". Dia menambahkan bahwa Washington akan terus mengamati dengan cermat apakah Belarusia akan memberikan dukungan tambahan kepada Putin atau tidak dan akan menanggapi "dengan tepat" jika itu dilakukan.
Abang Putin
Lukashenko, pada satu titik menyebut Putin sebagai abang. Dia memuji Rusia sebagai teman yang telah mengulurkan tangan hingga memberi Belarusia minyak dan gas dengan harga diskon.
“Rusia dapat mengelola tanpa kami, tetapi kami tidak dapat (mengelola) tanpa Rusia,” katanya.
Meskipun Putin dan Lukashenko telah bertemu berkali-kali tahun ini, itu adalah perjalanan pertama Pemimpin Rusia ke Minsk sejak sebelum pandemi Covid-19. Itu juga merupakan lawatan pertama Putin usai gelombang protes pro-demokrasi pada 2020 yang ditumpas Lukashenko dengan dukungan kuat dari Kremlin.
Persepsi bahwa Lukashenko bergantung pada Putin untuk kelangsungan hidupnya telah mengipasi ketakutan di Kyiv bahwa Putin akan menekannya untuk bergabung dengan serangan darat baru. Itu juga menimbulkan terbukanya front baru dalam invasi Rusia ke Ukraina.
Jenderal top Ukraina, Valery Zaluzhniy, mengatakan kepada The Economist pekan lalu bahwa Rusia sedang mempersiapkan 200.000 pasukan baru untuk serangan besar yang bisa datang dari timur, selatan atau bahkan dari Belarus pada awal Januari. Bagaimanapun serangan di musim semi masih memungkinkan.
REUTERS