Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Cina akan Gelar Survei Nasional Soal Penurunan Populasi pada November

Biro Statistik Nasional Cina akan melakukan survei sampel secara nasional pada November untuk meningkatkan angka kelahiran yang lesu di negara itu

10 Oktober 2023 | 12.12 WIB

Orang-orang berjalan bersama anak-anak di jalan pejalan kaki di Harbin, Provinsi Heilongjiang, Cina, 10 Februari 2023. REUTERS/Thomas Peter
Perbesar
Orang-orang berjalan bersama anak-anak di jalan pejalan kaki di Harbin, Provinsi Heilongjiang, Cina, 10 Februari 2023. REUTERS/Thomas Peter

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Biro Statistik Nasional Cina akan melakukan survei sampel secara nasional pada November untuk membantu merencanakan kebijakan kependudukan dengan lebih baik. Jajak pendapat mendadak itu digelar karena pihak berwenang berjuang untuk meningkatkan angka kelahiran yang lesu di negara tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Prihatin dengan penurunan populasi pertama di Cina dalam enam dekade dan penuaan populasi yang cepat, Beijing segera mencoba serangkaian langkah untuk meningkatkan angka kelahiran di negara tersebut. Termasuk diantaranya insentif keuangan dan meningkatkan fasilitas penitipan anak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cakupan survei mengenai perubahan populasi akan fokus pada wilayah perkotaan dan pedesaan di seluruh negeri, menurut laporan media pemerintah pada Selasa 10 Oktober 2023. Jumlah orang yang akan disurvei tidak ditentukan.

“Rencana tersebut akan membantu memantau perubahan perkembangan populasi Cina secara akurat dan tepat waktu dan memberikan dasar bagi Partai Komunis dan pemerintah untuk merumuskan kebijakan ekonomi nasional, pembangunan sosial dan kebijakan terkait kependudukan,” kata biro tersebut.

Survei ini akan berlangsung mulai 1 November ketika lembaga survei pemerintah akan mendatangi rumah tangga untuk mengumpulkan data atau meminta responden mengisi pertanyaan secara online.

Perkembangan populasi sering dikaitkan dengan kekuatan dan “peremajaan” negara di media pemerintah di tengah menurunnya angka kelahiran dan meluasnya kekhawatiran warga mengenai kesulitan dalam membesarkan anak.

Cina terakhir kali melakukan sensus penduduk sekali dalam satu dekade pada November 2020. Hasil sensus menunjukkan bahwa Tiongkok mengalami pertumbuhan paling lambat sejak survei populasi modern pertama pada 1950an.

Biaya penitipan anak yang tinggi dan keharusan berhenti berkarir telah membuat banyak perempuan Cina enggan mempunyai anak lagi atau bahkan tidak punya anak sama sekali. Diskriminasi gender dan stereotip tradisional terhadap perempuan yang mengasuh anak masih tersebar luas di seluruh negeri.

Pihak berwenang dalam beberapa bulan terakhir telah meningkatkan retorika mengenai pembagian tugas mengasuh anak. Kendati dmeikian, cuti ayah masih terbatas di sebagian besar provinsi.

Cina melaporkan penurunan sekitar 850.000 orang dari jumlah penduduk 1,41 miliar pada 2022, menandai penurunan pertama sejak 1961, tahun terakhir Kelaparan Besar di Tiongkok.

REUTERS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus