Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Cina Gunakan AI untuk Periksa Kecurangan dalam Tes Masuk Perguruan Tinggi

Otoritas Cina menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memeriksa kecurangan dalam tes masuk perguruan tinggi yang diikuti 13,42 juta siswa

8 Juni 2024 | 07.00 WIB

Ilustrasi Ujian Nasional. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Perbesar
Ilustrasi Ujian Nasional. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Media pemerintah Cina pada Jumat, 7 Juni 2024, melaporkan bahwa otoritas setempat menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memeriksa kecurangan dalam tes masuk perguruan tinggi di seluruh Cina yang diikuti 13,42 juta siswa.Hasil tes masuk perguruan tinggi yang dikenal secara lokal sebagai gaokao tersebut akan menentukan penerimaan siswa di universitas yang pada akhirnya menentukan masa depan para siswa China.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Otoritas provinsi Guangdong selatan telah menerapkan AI untuk memeriksa siswa yang melakukan kecurangan dalam ujian.Para siswa di provinsi Guangdong harus melewati dua pemeriksaan menggunakan detektor dan gerbang mesin keamanan. Langkah-langkah tersebut dirancang untuk mendeteksi perangkat elektronik. Pihak berwenang memasang sistem inspeksi cerdas untuk memantau tempat ujian di provinsi tersebut, serta peralatan pelindung sinyal radio untuk mencegah kecurangan. Pihak berwenang juga memberlakukan langkah-langkah untuk menghentikan kebisingan dari lalu lintas dan lokasi konstruksi untuk menghindari gangguan terhadap siswa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sedangkan di ibu kota Beijing, setidaknya ada 105 pusat ujian yang telah didirikan untuk calon siswa, sementara setidaknya tujuh provinsi melakukan perubahan pola ujian. Kementerian Pendidikan Cina mengatakan jumlah siswa yang mengikuti tes pada tahun ini merupakan rekor tertinggi sejak matrikulasi dilanjutkan pada 1977.

Tahun ini, terdapat tambahan 510 ribu lebih siswa yang mengikuti ujian dibandingkan tahun lalu yang jumlahnya sekitar 12,91 juta siswa dan menjadi jumlah terbesar di dunia untuk siswa yang mengikuti tes masuk perguruan tinggi.

Calon mahasiswa menulis jawaban dalam tiga mata pelajaran utama, termasuk bahasa Cina, matematika, dan bahasa asing. Para siswa juga dapat memilih tes antara pelajaran fisika dan sejarah. Mereka juga diharuskan memilih mata pelajaran ideologi dan politik, geografi, kimia, dan biologi. Terdapat pengaturan khusus untuk sekitar 11 ribu siswa berkebutuhan khusus, termasuk kertas ujian Braille.

Sumber : Anadolu

Pilihan editor: Bawaslu Minta Kecanggihan Teknologi Kecerdasan Buatan Perlu Diawasi di Pilkada 2024

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus