Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ibu Kota Beijing dan beberapa provinsi di Cina sedang dilanda badai pasir tebal dan padat. Otoritas cuaca Cina menyatakan, ini akan sangat mempengaruhi jarak pandang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Observatorium Meteorologi Pusat mengeluarkan sinyal peringatan kuning dari Rabu hingga Kamis dini hari, 22-23 Maret 2023, untuk provinsi Shaanxi, Shanxi, Hebei, Heilongjiang, Jilin, Liaoning, Shandong, Henan, Jiangsu, Anhui dan Hubei.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Banyak area diperkirakan akan memiliki jarak pandang yang rendah. Peramal cuaca juga memperingatkan pengemudi tentang kecepatan. Badai pasir secara bertahap akan bergerak ke selatan dan kemudian melemah, tambah peramal cuaca.
Cina memiliki sistem peringatan cuaca berkode warna empat tingkat, dengan warna merah mewakili peringatan paling parah, diikuti oleh oranye, kuning, dan biru.
Beijing, yang juga mengeluarkan peringatan badai pasir kuning, telah mengalami badai pasir dan debu selama beberapa hari terakhir. Ini menyebabkan tingkat polusi meningkat drastis.
Foto-foto di media sosial menunjukkan orang-orang mengendarai sepeda melintasi kota di tengah pusaran debu, salah satunya menunjukkan jok sepeda tertutup pasir.
Beijing pada Rabu mencatat indeks kualitas udara 500. Menurut Pusat Pemantauan Lingkungan Ekologi Beijing, keadaan ini mendorong tingkat polusi ke 6, yang artinya sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
Kota ini sering menghadapi badai pasir selama Maret dan April karena letaknya yang dekat dengan gurun Gobi yang luas, serta penggundulan hutan di seluruh Cina utara.
REUTERS