Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Daftar Tokoh Dunia yang Pernah Menjadi Finalis Terkorup Versi OCCRP, Jokowi Masuk Nominasi 2024

Jokowi dan beberapa tokoh pemimpin dunia lainnya pernah menjadi finalis tokoh terkorup versi OCCRP. Siapa saja lainnya?

9 Januari 2025 | 08.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Joko Widodo. TEMPO/Ijar Karim

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap tahunnya, Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) mengumumkan daftar finalis yang paling banyak melakukan kerusakan terhadap dunia melalui kejahatan terorganisasi dan korupsi. Banyak tokoh ternama di dunia yang dinominasikan oleh jurnalis dan masyarakat umum untuk selanjutnya dinilai para juri dan pihak di jaringan OCCRP. 

"OCCRP tidak memiliki kendali atas siapa yang dinominasikan, karena saran datang dari orang-orang di seluruh dunia," kata pernyataan OCCRP dari laman resminya pada Kamis, 2 Januari 2024.

Berikut beberapa tokoh yang pernah dinyatakan sebagai finalis oleh OCCRP, salah satunya Jokowi dari Indonesia.

1. Joko Widodo

Joko Widodo atau Jokowi masuk menjadi salah satu finalis tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi versi OCCRP tahun 2024. Dalam masa jabatannya, Jokowi dinilai melemahkan nilai demokrasi karena beberapa kebijakannya tidak berhasil membasmi. Mantan Presiden Republik Indonesia ketujuh tersebut dinilai menjadi sosok yang secara signifikan melemahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh OCCRP.

OCCRP menyoroti kritik terhadap Jokowi selama melakukan intervensi terhadap pelaksanaan pemilu 2024. Jokowi ikut andil terhadap penetapan keputusan Mahkamah Konstitusi yang menguntungkan Gibran Rakabuming Raka untuk menjadi pendamping Presiden Prabowo Subianto.

2. William Ruto

William Ruto selaku Presiden Kenya menjadi finalis tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024 oleh OCCRP yang paling banyak dipilih. Pada pemerintahannya, Ruto dianggap serakah dan korupsi sehingga mengakibatkan kegagalan dalam kebijakan ekonomi, kesehatan, pendidikan, serta ketidakstabilan secara keseluruhan kondisi negara yang ikut berimbas pada penculikan lawan politik. 

Kepemimpinan Ruto yang dinilai bobrok memunculkan rentetan unjuk rasa di Kenya untuk menuntut dirinya mengundurkan diri sebagai pemimpin negara. Peserta aksi yang didominasi anak-anak muda Kenya menyayangkan tingginya pengangguran di tingkat usia produktif atas gagalnya pemerintah untuk mengatasi perekonomian Kenya.

"Dia mencuri segalanya termasuk dana publik, orang-orang menderita tanpa sistem perawatan kesehatan yang layak, dan orang-orang menjadi semakin miskin dari hari ke hari," kata salah seorang pemilihnya.

3. Recep Tayyip Erdogan

Nama Erdogan telah masuk menjadi finalis tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi oleh OCCRP pada 2021, 2022, dan 2023. Erdogan berhasil menjadi pemimpin tiga periode atas Turki setelah pada 2023 mengalahkan Kilicdaroglu dalam pemilu.

Nama Erdogan selalu dikaitkan dengan perpecahan kubu yang ada di Turki. Bagi pihak oposisi, kemenangan Erdogan saat pemilu 2023 telah menggerogoti lembaga-lembaga demokrasi negara selama 20 tahun pemerintahannya, mengikis kekuasaan peradilan, dan menindas perbedaan pendapat. Dilansir dari CNN, pemerintahan Erdogan mengalami hambatan dari ekonomi yang terpuruk. Posisi strategisnya dalam mengendalikan angkatan bersenjata terbesar kedua NATO menyebabkan konflik karena menuduh Swedia melindungi kelompok Kurdi yang dianggap teroris.

4. Sheikh Hasina

Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina telah membangun kekuasaan besar selama 20 tahun pemerintahannya. Hasina menjadi perdana menteri untuk pertama kali setelah Liga Awami memenangkan pemilu 1996. Masa jabatan keduanya dimulai pada 2009. Sebelumnya, namanya masuk ke dalam daftar finalis tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi pada 2023. 

Pada tahun 2024 ini, ia kembali masuk menjadi tokoh paling korup. Hasina dianggap sebagai pemimpin pemerintahan yang otokratis. Banyak catatan mengenai penangkapan massal terhadap lawan-lawan politik dan para aktivis hingga pembunuhan di luar hukum. Kerusuhan di Bangladesh tidak dapat terhindarkan. Banyak pihak melakukan aksi untuk memprotes kebijakan Hasina yang dianggap merugikan masyarakat, seperti pemberlakuan sistem kuota pegawai sipil. Terdapat 300 orang kehilangan nyawa dalam kerusuhan tersebut.

5. Daniel Ortega

Masa kepemimpinan Daniel Ortega dinilai menyebabkan demokrasi di Nikaragua runtuh. Nama Ortega pun menjadi salah satu finalis tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi OCCRP pada 2022. Hal tersebut didasari oleh kediktatoran pemerintah Nikaragua.

Pada masa kepemimpinannya, Dilansir dari informasi CNN, Ortega telah menggunakan kekuasaannya untuk menangkap 13 pemimpin oposisi atas dakwaan pelanggaran keamanan nasional tanpa bukti jelas. Menurut kelompok hak asasi manusia (HAM), tindakan tersebut merupakan langkah untuk menghilangkan perbedaan pendapat dan menghancurkan kubu pesaingnya menjelang pemilu 2021 silam. Tindakannya tersebut berhasil membuat Ortega kembali memenangkan pemilu dengan melumpuhkan pihak oposisi.

Savero Aristia Wienanto dan Michelle Gabriela berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Konsistensi OCCRP Sebut Tokoh Kejahatan Terorganisir dan Korupsi Sejak 2012

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus