Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Organized Crime and Corruption Reporting Project atau OCCRP menjadi topik perbincangan hangat awal 2025 setelah mengumumkan daftar nominasi finalis tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024.
Nama Joko Widodo atau Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia ke-7 ikut muncul mewakili Indonesia. Jokowi menjadi salah satu dari lima finalis yang banyak dipilih sebagai tokoh korup. Keempat tokoh dunia lain yang masuk ke daftar finalis tersebut adalah William Ruto sebagai Presiden Kenya, Bola Ahmed Tinubu yang merupakan Presiden Nigeria Hasina sebagai Mantan Perdana Menteri Bangladesh, dan Gautam Adani sebagai pengusaha kaya dari India.
Mengenal OCCRP
OCCRP merupakan organisasi jurnalisme investigasi terbesar di dunia. Organisasi ini dibentuk oleh Drew Sullivan dan Raul Radu untuk mengungkap kejahatan dan korupsi yang seringkali sulit dijangkau oleh media arus utama. OCCRP mempublikasikan laporan hasil riset sesuai kenyataan yang ada di lapangan dengan bermitra bersama berbagai lembaga media.
OCCRP telah dikenal luas atas kinerjanya membantu media investigasi lokal seluruh dunia untuk berkembang. Organisasi tersebut melaporkan isu-isu kompleks, antara lain perang, perubahan iklim, kesenjangan, dan ancaman terhadap demokrasi yang sering diakibatkan oleh kejahatan terorganisasi dan korupsi.
OCCRP mengandalkan Aleph, platform data yang digunakan untuk mengelola lebih dari 4 miliar dokumen. Aleph dirancang untuk membantu jurnalis dan aktivis menelusuri aliran uang, transaksi keuangan, hingga kepemilikan terhadap perusahaan. Aleph dapat diakses secara terbuka sehingga memungkinkan untuk digunakan oleh semua pihak. Lebih dari 50 media investigasi menggunakan Aleph sebagai standar kerja internal. Namun, tidak semua data dalam Aleph dapat diakses publik. Sebagian besar data dilindungi untuk menjaga keamanan dan privasi.
Tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi oleh OCCRP
Dilansir dari laman resmi OCCRP, penghargaan tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi dari OCCRP telah dimulai sejak tahun 2012 kepada mereka yang paling banyak melakukan kerusakan di seluruh dunia melalui kejahatan terorganisasi dan korupsi. Dengan kehormatan ini, OCCRP ingin meningkatkan akuntabilitas dengan menyoroti pihak yang dinilai telah melakukan upaya paling besar untuk mendukung korupsi dan kolusi politik yang sering menyertai.
Sullivan mengungkapkan, “Pemerintah yang korup melanggar hak asasi manusia (HAM), memanipulasi pemilu, menjarah sumber daya alam, dan akhirnya menciptakan konflik akibat ketidakstabilan yang melekat pada diri mereka. Satu-satunya masa depan mereka adalah keruntuhan yang kejam atau revolusi berdarah.”
Putaran pertama penghargaan tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi OCCRP didasarkan pada proses pengumpulan nominasi dari jurnalis dan masyarakat umum. Setelahnya, sekelompok juri dengan keahlian dalam kejahatan terorganisasi dan korupsi menentukan pemenang dan finalis. “Kami meminta nominasi dari para pembaca, jurnalis, juri Person of the Year, dan pihak lain dalam jaringan global OCCRP.”
Pada 2024, beberapa tokoh dengan latar belakang berbeda dipercaya untuk menjadi juri, yakni Drew Sullivan, Paulus Radu, jurnalis anonim asal Ghana bernama Anas Aremeyaw Anas, pendiri Spotlight on Corruption Susan Hawley, CEO Daraj.com Alia Ibrahim, profesor Schar School of Policy and Government Universitas George Mason bernama Louise Shelley.
Dalam unggahan X, OCCRP menekankan bahwa nominasi orang terkorup 2024 bukanlah kontes yang memperhitungkan popularitas atau sebaliknya. Jumlah nominasi bukan suara akhir. Para juri yang terlibat meninjau semua nominasi, akan tetapi keputusan akhir sepenuhnya berada pada tangan mereka. OCCRP tidak menjadikan nominasi lainnya sebagai orang yang tidak lebih korup dari Bashar Al-Assad sebagai pemenang maupun tokoh lain yang dinyatakan sebagai finalis.
Savero Aristia Wienanto, Ananda Ridho Sulistya, dan Karunia Putri berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Daftar Tokoh Terkorup Versi OCCRP dari Tahun ke Tahun, Jokowi Masuk Nominasi 2024
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini