Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Dari keras jadilah lunak

Hamas, kelompok fundamentalis Palestina, berbalik dan ingin membantu Arafat. taktik atau tulus? banyak anggota ditangkap Israel.

30 April 1994 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HAMAS mendadak lunak. Kelompok radikal Islam Palestina yang senantiasa menentang upaya damai PLO-Israel ini tiba-tiba ingin bergabung dengan PLO untuk pembentukan otonomi Palestina. Bahkan, mereka tak keberatan hidup berdampingan dengan Negeri Yahudi -- asal Israel mundur dari daerah pendudukan. "Yang dibutuhkan hanya mundurnya kekuatan Zionis dari seluruh Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem," kata Mousa Abu Marzouk, pemimpin Hamas di Yordania, awal pekan lalu. Tawaran Abu Marzouk ini sangat mengejutkan. Itu berarti, untuk pertama kalinya, Hamas menerima resolusi PBB yang menuntut Israel mundur hanya dari pendudukan. Padahal, selama ini Hamas berjuang agar Israel hengkang dari seluruh tanah Arab, lantaran mereka tak mengakui adanya Negeri Yahudi. Adakah ini hanya keinginan Hamas "biro" Yordania? Tampaknya tidak. Di Gaza, akhir pekan lalu, para pemimpin garis keras Elang Fatah dan Hamas menyepakati enam butir persetujuan damai. Yang terpenting, mereka menetapkan bulan damai: berhenti membunuhi kolaborator Israel. Bahkan, seperti diakui pemimpin Islam di Yerusalem, Sheikh Jamil Hamami, Hamas sedang menyiapkan inisiatif damai dengan Israel. Tak jelas betul, mengapa tiba-tiba Hamas melunak. Tapi yang pasti, ruang gerak kaum fundamentalis ini semakin dipepet. Pekan lalu, Raja Hussein dari Yordania mendadak memvonis Hamas sebagai gerakan terlarang di negerinya. Padahal, dari sinilah gerak kelompok muslim garis keras ini dikendalikan. Dan malangnya, pernyataan Hussein ini seperti lampu hijau bagi operasi intelijen Israel untuk mengacak-acak kekuatan Hamas di Yordania. Akibatnya, saat tahanan politik banyak dilepaskan, anggota Hamas justru ditangkapi. Hingga akhir pekan lalu, lebih dari 350 pengikut Hamas ditahan. Sementara itu, dukungan dana, yang biasanya juga mengucur dari Suriah, belakangan makin seret. Rupanya, negeri yang gemar menyokong perjuangan kaum fundamentalis ini sedang mengincar iming-iming Israel, yakni kembalinya Tanah Golan. Apalagi PM Yitzak Rabin sudah mengumumkan penarikan warganya dari dataran tinggi yang dikuasai Israel sejak Perang 1967 ini secepatnya. Kecuali itu, Hamas juga menghadapi ancaman kehilangan pengikut. Soalnya, ramalan kekacauan ekonomi Palestina, yang mestinya bakal menyuburkan gerakan anti perdamaian, tampaknya tak akan terjadi. Ini semua berkat mulusnya kesepakatan awal kerja sama ekonomi Israel-Palestina dalam pertemuan Paris pekan lalu. Persetujuan itu menyebut pembebasan arus buruh dari Palestina ke industri di Israel. Itu berarti, ledakan pengangguran yang berpotensi memberontak di Palestina sangat berkurang. Dan jangan lupa, sikap lunak Abu Marzouk dan sekelompok pimpinan Hamas di Tepi Barat dan Gaza tadi tak serta-merta jadi cermin sikap kaum radikal itu. Begitu banyak yang mengklaim sebagai juru bicara Hamas, padahal struktur organisasinya tak pernah jelas diketahui. Buktinya, begitu Abu Marzouk bersuara di Yordania, bantahan sontak bergema dari Damaskus, Suriah. Mereka mengatakan bahwa yang diinginkan hanyalah gencatan senjata, bukan perdamaian. Bahkan Sheikh Hamami dari Yerusalem tadi mengatakan, tuntutan mundur dari daerah pendudukan tak berarti pengakuan terhadap negeri Yahudi. Banyak yang mengatakan bahwa "menyerahnya" Abu Marzouk hanya sekadar taktik. Untuk sementara, Hamas mau tak mau harus menerima arus perdamaian, kalau tak ingin punah. Hingga suatu saat, ketika sudah sedemikian kuat, mereka ganti mengambil peranan....Dwi S. Irawanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum