Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Dari peking akan tes, tes, tes

Rrc mengurangi ekspor minyaknya ke jepang. kebutuhan minyak cina diperkirakan bertambah sesuai dengan rencana 5 tahun negeri itu, yang ingin memajukan ekonomi setingkat negeri industri maju. (ln)

10 April 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MULA-MULA berita kebakaran hebat itu. Sebuah malapetaka menimpa ladang minyak RRT di Taching. Dan 30% produksi minyak buminya rusak. Tapi berita yang tersiar bulan lalu itu segera terbantah, oleh sumber-sumber Barat. Beberapa negara, terutama Jepang, yang banyak berharap dapat membeli minyakbumi dari RRT merasa lega. Beberapa negara lain yang minyaknya merasa bakal disaingi oleh produksi minyak bumi RRT -- negeri-negeri OPEC, termasuk mungkin Indonesia -- tak jadi tarik nafas. Mereka ini memang tak memperhitungkan bahwa negeri raksasa yang-tertutup rapat itu tiba-tiba muncul jadi penjual minyak yang mengesankan -- dan tetap di luar OPEC. Sehingga bisa merepotkan politik harga organisasi negara-negara pengekspor minyak itu. Tapi pekan lalu ganti orang Jepang yang sangat haus minyak itu, yang agak kaget. Harian Asahi yang berpengaruh di Jepang memberitakan bahwa dari Peking untuk masa mendatang aliran minyak tak akan sederas yang pernah diharapkan. Sebuah delegasi dagang Jepang yang baru berkunjung ke Peking mendengar ini sendiri dari Ku Fu, salah seorang Wakil Perdana Menteri RRI. Delegasi itu tengah bertamu untuk merundingkan suatu persetujuan tentang suplai minyak kasar RRT ke Jepang secara stabil dalam jangka panjang RRT baru-baru ini setuju, bahwa tahun ini akan diekspor ke Jepang 6.8 juta ton metrik minyak kasar (crude oil). Ini berarti kurang 1 ,5 juta ton dibanding ekspor tahun lalu. Diperkirakan bahwa RRT sendiri mulai bertambah kebutuhannya akan minyak bumi, buat melicinkan pertumbuhan industrinya. Setahun yang lalu. almarhum PM Chou En-lai mengungkapkan sebuah rencana lima tahun-yang menunjukkan program ekonomi yang luas, untuk membuat RRT setingkat negeri industri maju, menjelang tahun 2000. Ku Fu dalam pertemuan dengan orang-orang Jepang itu juga menyatakan bahwa RRT siap mengimpor teknologi dan permesinan dari luar, terutama dari Jepang, "tanpa mengubah politik berdikari yang ditunjukk oleh Ketua Mao". Tapi benarkah? Ada dugaan bahwa menyusutnya ekspor minyak itu justru karena Ketua Mao belum ingin RRI jadi sibuk melulu dengan perkara ekonomi -- seraya meninggalkan revolusi. Tapi perdagangan dengan Jepang memang kian giat. Untuk pertama kalinya di Kobe hari-hari ini diselenggarakan sebuah pekan raya yang disponsori oleh pemerintahan kota Tentsin. RRT. Sebelumya hanya tingkat pemerintahan pusat yang mensponsori pekan raya. misalnya di Tokio dan Osaka. Di Kobe ini sebanyak 2'800 macam barang produksi RRT dipamerkan dengan penjagaa ketat oleh polisi. yang cemas bila acara itu digempur oleh kelompok sayap kanan Jepang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus