Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Demonstrasi George Floyd, Trump Sebut Anjing Galak Gedung Putih

Presiden Amerika Trump mengatakan agen dinas rahasia berjaga secara profesional di Gedung Putih menghadapi kerumunan massa soal tewasnya George Floyd.

31 Mei 2020 | 15.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Anggota Garda Nasional diturunkan untuk menjaga keamanan pasca kerusuhan dalam aksi protes kasus George Floyd di Minneapolis, Minnesota, AS, Jumat, 29 Mei 2020. REUTERS/Carlos Barria

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan demonstran yang memprotes tewasnya warga kulit hitam George Floyd akibat dugaan tindak kekerasan polisi bisa terkena serangan anjing buas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Trump mengatakan ini terkait demonstrasi yang terjadi di berbagai kota di Amerika Serikat termasuk di Ibu Kota Washington DC.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gedung Putih ditutup sementara saat ratusan orang berkumpul pada Jumat sore di seberang jalan di Taman Lafayette Square Park.

“Kerumunan massa besar, terorganisir secara profesional, tapi tidak ada yang datang mendekat untuk menyeberang pagar. Jika mereka melakukan itu, mereka akan disambut oleh anjing paling buas dan senjata,” kata Trump seperti dilansir Reuters pada Jumat, 30 Mei 2020.

Trump melanjutkan cuitannya di Twitter. ”Banyak agen dinas rahasia yang menunggu untuk bertindak.”

Trump juga memuji agen dinas rahasia yang menjaga Gedung Putih, yang menjadi kantor dan tempat tinggal resmi Presiden AS.

“Mereka sangat tenang. Saya di dalam, memantau setiap gerakan dan saya merasa sangat aman,” kata Trump.

Unjuk rasa ini menyebar ke berbagai kota di Amerika Serikat terkait tewasnya seorang warga kulit hitam oleh polisi berkulit putih di Minneapolis.

Polisi menduga pria bernama George Floyd itu menggunakan uang palsu untuk bertransaksi.

Rekaman video amatir menunjukkan seorang polisi kulit putih menahan Floyd di jalan sambil menindih leher belakang Floyd dengan lututnya pada awal pekan ini.

Ini membuat Floyd terekam mengatakan tidak bisa bernapas. Tindakan polisi kulit putih itu dinilai rasis dan memicu kemarahan warga.

Trump sempat mencuit untuk tampaknya memanggil massa pendukungnya agar berkumpul di depan Gedung Putih.

“Malam ini, saya memahaminya sebagai malam MAGA di Gedung Putih,” kata Trump. MAGA adalah singkatan dari Make America Great Again, yang menjadi slogan kampanye pilpres Trump pada 2016.

Wali Kota Washington, Muriel Bowser, yang berasal dari Partai Demokrat, menanggapi komentar Trump di Twitter.

“Tidak ada anjing galak dan senjata. Yang ada hanya seorang lelaki yang merasa takut,” kata Bowser.

“Saat Trump bersembunyi di balik pagar ketakutan/sendirian, saya berdiri bersama rakyat secara damai menggunakan Hak Amandemen Pertama setelah pembunuhan #GeorgeFloyd dan ratusan tahun rasisme yang terinstitusionalisasi,” kata Bowser, yang berkulit hitam soal tewasnya George Floyd.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus